BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu ekonomi merupakan bidang ilmu pengetahuan yang bermula pada
tahun 1776. Yaitu setelah Adam Smith yang berasal dari inggris menerbitkan
bukunya berjudul “An inqury into the Nature and causes of the Wealth of Nation” Adam
Smith dikenal sebagai bapak ilmu ekonomi.
Kemajuan teknologi didalam revolusi industeri tidak bisa dihindarkan
lagi, sehingga mendorong kemajuan didalam teori ekonomi yang berbeda dengan
masa adam smith, pertumbuhan modernisasi sangat mempengaruhi perkembangan
pemikiran-pemikiran ekonomi dan pola konsumsi masyarakat.
Mempelajari ilmu ekonomi sering dikaitkan dengan uang, mengatur
uang, dan hidup irit tidka boros. Uang memang dipelajari akan tetapi banyak
lagi yang dibahas dalam ilmu ekonomi, ilmu
ekonomi mempelajari tentang keinginanya manusia didalam kehidupanya yang
sipatnya tidak terbatas. Tidak semua keinginan tersebut tercapai disebabkan
terbatasnya sumberdaya yang ada sehingga manusia dihadapkan pada pilihan, menentukan
pilihan bukanlah hal yang mudah dan hal inilah yang dipelajari dalam ilmu
ekonomi.
a. PERMASALAHN KELANGKAAN (Scarcity)
Membuat pilihan berarti membuat keputusan, membuat
keputusan akan dihadapi setiap individu manusia maupun perusahaan, membuat
keputusan tentang cara terbaik untuk melakukan suatu kegiatan ekonomi. Kegiatan
ekonomi dapat didefinisikan sebagai kegiatan seseorang atau suatu perusahaan
ataupun suatu masyarakat untuk memproduksi maupun mengkonsumsi barang dan jasa.
Tuntutan untuk melakukan kegiatan ekonomi yang terbaik
perlu dilakukan dikarnakan adanya “Scarcity”
yaitu maslaah “kekurangan” atau “kelangkaan” kelangkaaan menyangkut kualitas ,
kuantitas dan waktu. Suatu tidak langka jika jumlah (kuantitas) sesuai dengan
kebutuhan berkualitas baik tersedia dimana saja (di setiap tempat) dan kapan
saja (waktu) dibutuhkan.
b. Pilihan-pilihan (Choises)
Keterbatasan kemampuan dan ketersediaan sumber daya
mnyebabkan orang harus melakukan pilihan yang bersifat kolektif maupun
individu, misalnya karena sedikitnya penghasilan maka konsumen harus memilih
pemuasan kebutuhan mana yang harus didahulukan..
c. Biaya kesempatan (Opportunity Cost)
Manusia sebagai makhluk rasional sehingga
pilihan-pilihan yang dibuatnya berdasarkan pertimbangan untung rugi, yaitu
mempertimbangkan biaya yang akan dikeluarkan dan membandingkanya dengan manfaat
yang didapatkanya.
Konsep biaya antara ilmu ekonomi dengan akuntansi
memiliki perbedaan, bagi seorang akuntan biaya adalah total uang yang
dikelurkan untuk memperoleh atau menghasilkan sesuatu, sementara ilmu ekonomi
melihat dari sudut pandang yang lebih luas.
Contoh: Nona Lia membeli mobil bekas Rp. 70 jt, mobil
tersebut di perbaiki dengan biaya Rp. 10 Jt. Maka dalam konsep akuntansi
perolehan mobil tersebut adalah Rp. 80 jt kemudian mobil tersebut dijual dengan
harga Rp. 92 jt dan mendapatkan keuntungan Rp. 12 jt sementara apabila dilihat
dari konsep ilmu ekonomi penggunaan uang Rp. 80 jt jika tidak digunakan untuk
pembelian mobil maka alternatif lainya adalah deposito, jika suku bunganya 20%
maka akhir tahun akan mendapatkan keuntungan Rp. Rp. 16 jt sehingga apa bila
uang tersebut di gunakan membeli mobil walupun ada untung tetapi dalam ilmu
ekonomi rugi atau kehilangan biaya kesempatan.
Fungsi Mikro Ekonomi
Permasalahan ekonomi merupakan
permasalahan pilihan alokasi sumber daya yang langka, kelangkaan membuat usaha
untuk memperolehnya membutuhkan pengorbanan (biaya), ilmu ekonomi hanyalah alat
untuk menganalisis keadaan yang dihadapi karena realitasnya begitu kompleks,
maka diperlukan penyederhanaan. Fungsi ekonomi mikro mempelajari kebiasaan
individu membuat keputusan sebagai pelanggan, pemilik modal dan perusahaan
Jenis-Jenis
Barang
Barang adalah benda-benda yang berwujud yang digunakan
masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya atau untuk menghasilkan barang lain yang
akan memenuhi kebutuhan masyrakat, contoh: beras, minuman, buku. jasa tidak dapat digolongkan sebagai barang,
karena tidak berwujud tetapi dapat meberikan kepuasan dan memenuhi kebutuhan. Barang ekonomi adalah barang yang
memerlukan usaha untuk memperolehnya. Barang
Cuma-Cuma seperti udara, sinar matahari dan air hujan. Barang konsumsi sepertihalnya makanan, pakaian, spedah motor. Barang modal. Mesin, peralatan bengkel
dan bangunan poerkantora. Barang ekonomi juga dibedakan menjadi barang akhir seperti halnya: roti,
kursi dan mobil dan barang setengah jadi/ barang antara seperti halnya tepung gandum
karet.
Metodelogi Ilmu
Ekonomi
Definisi ilmu selalu dihubungkan kepada keadaan
ketidak seimbangan diantara (i) kemampuan faktor-faktor produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa (ii) keinginan masyarakat untuk mendapatkan barang
dan jasa. Menurut Profesor P.A.Samuelson memberikan definisi ilmu ekonomi
adalah : suatu studi mengenai individu
dan masyarakat membuat pilihan-pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan
menggunakan sumber-sumber daya terbatas tetapi dapat digunakan dalam berbagai
cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan mendistribusikanya
untuk kebutuhan konsumsi sekarang dan masa datang, kepada berbagai individu dan
golongan masyarakat
a.
Teori Ekonomi
Ilmu ekonomi menaruh perhatian terhadap kemampuan
memberi penjelasan dan prediksi atas gejala-gejala yang diamati.
b.
Model Ekonomi
Model ekonomi menjelaskan kesibukan pabrik-pabrik
antrian panjang pekerja dan aktivitas ekonomi sebenarnya merupakan proses
pertukaran sumber daya yang dimiliki
rumahtangga konsumen dengan rumah tangga produsen



Diagram siklus
kegiatan ekonomi
Metode Deduktif dan induktif
Metode deduktif
adalah metode pengambilan keputusan untuk hal-hal khusus berdasarkan kesimpulan
yang bersifat umum. Misalnya secara umum disimpulkan bila harga suatu barang
meningkat, maka permintaan terhadapnya menurun.
Metode induktif
(mengambil kesimpulan untuk hal-hal umum dari hal khusus) perintis metode ini
adalah John Maynard Keynes, ekonom inggris yang dikenal sebagai Bapak ekonomi
makro, dampak posited dari metode induktif adalah meningkatnya kegiatan
penelitian ekonomi yang telah menghasilkan pemahaman- pemahaman baru dalam ilmu
ekonomi baik mikro maupun makro.
Dalam
mempelajari ilmu ekonomi perlu mempelajari pernyataan positif dan pernyataan
normative, pernyataan positif merupakan
pernyataan yang mengandung arti: apakah yang wujud atau telah wujud atau akan
wujud? Kebenaran pernyataan positif dapat dilihat dengan membandingkanya dengan
kenyataan yang wujud. Pernyataan positif pada dasarnya merupakan pernyataan
merupakan penyataan mengenai fakta-fakta yang wujud dan dapat dibuktikan dengan
memperhatikan kenyataan yang berlaku “kalau
produksi beras menurun maka harga beras
naik”.
Pernyataan
Normatif , merupakan pernyataan yang mengandung arti apakah sebaiknya harus
wujud? Pernyataan normative meriupakan pandangan yang subjektif atau suatu value judgement. Pernyataanya
bukan mengemukakan pendapat mengenai keadaan yang akan wujud, tetapi menyatakan
apa yang sebenarnya harus wujud, pernyataan normative sering dipengaruhi oleh
factor-faktor yang tidak rasional seperti kebudayaan, filsafat dan keagamaan
maka pernyataan Normatif tidak bisa dibuktikan dengan kenyataan “peninggkatan kesejahteraanmasyarakat harus
dilakukan dengan mempercepat pertambahan pendapatan nasional.
Ceteris Paribus dan Fallacy of Composition
Model ekonomi
merupakan penyederhanaan realitas ekonomi , karenya memiliki keterbatasan yang
sering dikatakan dengan istilah ceteris paribus yang bermakna bahwa yang lain
dianggap tetap, maksudnya untuk menarik kesimpulan antara hubungan dua variabel,
maka variabel-variabel lain dianggap tidak berubah.
RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI MIKRO
Ekonomi mikro membahas
proses alokasi sumber daya secara efisien di tingkat individu perusahaan dan
indusetri (kumpulan perusahaan yang menghasilkan barang sejenis) sementara
untuk ekonomi makro lebih komples dibanding dengan mikro, ada empat ukurn
efisiensi yang bisa digunakan dalam ekonomi makro yaitu Output (GNP) dan
pertumbuhan (Growteh) Kesempatan
kerja (Employment), Stabilitas harga
(Price Stability)dan Stabilitas Kurs
(Exchange Rate Stability)
a.
Teori Ekonomi Mikro
Mikro (kecil), teori ekonomi mikro berdasar pada corak dan ruang
lingkup analisisnya, teori ekonomi mikro diartikan sebagai bagian dari ilmu
ekonomi yang menganalisis mengenai bagian-bagian kecil dari keseluruhan
kegiatan perekonomian, ada tiga aspek penting diantaranya adalah:
1)
Interaksi dipasar barang
Suatu perekonomian merupakan penggabungan dari berbagai jenis pasar
barang, maka untuk mengenal corak
kegiatan suatu perekonomian perlu memperhatikan corak operasi suatu pasar, pasar
dalam ekonomi tidak berwujud secara fisik, pasar merupakan pertemuan antara
permintaan (demand) dan penawaran (supplay) melalui interaksi penjual dan
pembeli tingkat harga dan jumlah barang dan jasa ditentukan.
2)
Tingkah laku penjual dan
pembeli
Teori ekonomi mikro bertitik tolak pada dua asumsi utama yaitu: i)
para pembeli dan penjual menjalankan kegiatan ekonomi mereka secara rasional.
ii) para pembeli berusaha memaksimumkan
kepuasan yang mungkin dinikmatinya, sedangkan para penjual berusaha
memaksimumkan keuntungan yang akan diperolehnya.
Berdasarkan asumsi berikut maka teori ekonmi mikro menunjukan (a)
bagaimana pembeli menggunakan sejumlah pendapatan untuk membeli berbagai jenis
barang barang yang dibutuhkan. (b) bagaimana seorang penjual atau produsen
menentukan tingkat produksi yang akan dilakukanya.
3)
Interaksi dipasar Faktor
produski
Individu-individu dalam perekonomian adalah pemilik factor-faktor
produksi, mereka menawarkan factor produksi untuk mendapatkan pendapatan, yang
kemudian pendapatan tersebut digunakan untuk memperoleh barang dan jasa yang
dapat memuaskan. Sebaliknya penjual membutuhkan factor produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa yang kemudian dijual kepada konsumen. Sehingg
terjadi hubungan timbale balik antara rumah tangga produksi dan rumah tangga
konsumsi dan terhadap transaksi tersebut terjadi pertukaran harga (balas jasa)
PERANAN GRAFIK DALAM ANALISIS EKONOMI
Teori dan penjelasan
ilmiah memerlukan alat bantu didalam pembuktianya, penggunaan grafik dan kurva
mikro dan makro ekonomi banyak menggunakan grafik dikarnakan :
Sifat-Sifat Grafik
Grafik memiliki
dua sumbu, sumbu datar (horizontal) dan sumbu tegak (tegak lurus), pertemuan
kedua sumbu tersebut dinamakan ”origin” atau “Titik asal” yang memiliki nilai nol
(0).
Tiap sumbu
menjelaskan niali suatu variabel, pada 0 nilai variabel adalah 0 dan semakin
jauh dari 0 maka nilai variabel menjadi bertambah tinggi.
Hubungan Antar Variabel
Grapfik membantu
menjelaskan pembuktian, sebagai contoh terhadap grafik hukum permintaan, yang
mengatakan apabila harga mengalami kenaikan maka barang yang diminta juga
mengalami perubahan.
PERKEMBANGAN TEORI EKONOMI MIKRO-MAKRO
a.
Teori ekonomi mikro sebagai teori ekonomi klasik
Perkembangan ilmu ekonomi modern dianggap dimuali pada saat
adamsmith (1723-1790) menerbitkan bukunya yang berjudul An inquiri into the nature and
causes of the wealth of nations (1776) sebab didalam buku tersebut dikenal
sebagi Wealth of Nations. Smith
merintis pemikiran baru tentang analisis ilmu ekonomi dengan melepaskanya dari
belenggu teori moral dan teologis, Smith mengatakan bahwa seperti alam semesta
yang berjalan serba teratur sistem ekonomi pun akan mampu memulihkan dirinya
sendiri (self adjustment), karena ada
kekuatan penngatur yang disebut dengan tangan-tangan tak terlihat (invisible hands) dalam bahasa sederhan
tangan gaib tersebut adalah mekanisme pasar yang berlandaskan pada kekuatan
permintaan dan penawaran.
Kepercayaan terhadap kekuatan pasar semakin menguat ketika Jean
Baptiste Say (1767-1832) dari prancis mematangkan pendapat smith dengan yang
dikenal hukum Say (Say’s law) ”…..
supply creat it’s own demand…” dalam bukunya A Treatiste on Political Economy (1803) maksusdnya bahwa barang dan
jasa yang diproduksi pasti terserap oleh permintaan sampai tercapai
keseimbangan pasar. Kaum klasik berpendapat bahwa dalam perekonomian tidak akan
timbul masalah kekurangan permintaan agregat, semua barang yang diproduksi akan
dikonsumsi oleh masyarakat, subtansi hukum Say memperkuat keyakinan bahwa pasar
menjadi alat alokasi sumberdaya yang efisien lewat proses pertukaran.
Keyakinan terhadpa mekanisme pasar seakan mencapai puncaknya ketika
Leon Walras (1834-1910) berhasil menyusun model ekonomi keseimbangan pasar
simultan, yang menjadi dasar analisis model keseimbangan umum (general equilibrium model) Model walras
adalah penerjemahan secara matematis terhadap keyakinan Adam smith, Say dan
ekonom lain.
Asumsi-asumsiklasik mempunyai konsekuensi bahwa proses pertukaran
adalah satu-satunya cara untuk saling berinteraksi, akibatnya focus pembahasan
klasik adalah analisis prilaku individu (produsen dan konsumen) dalam rangka
mencapai keseimbangan.
b.
Revolusi Keynes: Lahirnya Teori Ekonomi Makro
Fokus pembahasan ilmu ekonomi pada masa sebelum depresi besar adalah
prilaku individu dalam rangka mencapai keseimbangan, untuk analisis
keseimbangan umum digunakan model warlas dengan model-model tersebut, para
ekonom berkeyakinan bahwa masa depan perekonmian akan gemilang, dalam jangka
panjang ekonom akan mencapai keuntungan dan kemakmuran akan terjadi karena semakin
tingginya produktivitas manusia.
PEMANFAATAN MATEMATIKA DALAM ILMU EKONOMI
a.
Matematika sebagai alat analisis
Pemanfaatan matematika dalam analisis ekonomi mikro dimulai sekitar
akhir abad 19. Terutama oleh ekonom
Eropa dalam analisis marjinal. Penjelasan ekonomi yang memerlukan analisi
dengan model matematik dapat dijelaskan secara eksplisit dengan menjabarkan
persamaan saja, tidak memerlukan analisis yang berbelit belit dikarnakan
asumsi-asumsi ekonomi bersifat abstrak
b.
Matematika Ekonomi
Matematika ekonomi adalah sebuah pendekatan dalam analisis ekonomi,
dimana para ekonomi menggunakan perangkat dan symbol-simbol matematika dalam
melontarkan masalah, analisis dan menarik kesimpulan serta memberikan saran
dalam kebijakan ekonomi.
c.
Hubungan Antarvariabel Ekonomi
Hubungan antar variabel ekonomi dapat dinyatakan dalam bahasa metematik,
misalnya pernyataan bahwa jumlah barang yang diminta berlawanan arah (terbalik)
dengan tingkat harga, jika barang mahal maka jumlah yang diminta semakin
sedikit, begitu sebaliknya. Dapat dituliskan dengan persamaan
Qd = a – bP
Di mana :
Qd = Jumlah barang yang
diminta
P = Harga barang/unit
Qd adalah variabel terikat (dependent
variabel) karena besar Qd sangat tergantung (terikat) pada besar nilai
variabel lain (P) Qd disebut juga
variabel endojenus, besarnya Qd ditentukan oleh satu persamaan.
P adalah variabel bebas (independent
variabel) karena besarnya tidak tergantung (terikat) pada variabel lain
disebut juga variabel eksojenus, karena nila P tidak ditentukan oleh satu
persamaan.
a adalah konstanta (constant)
yaitu suatu ukuran yang besarnya tidak dapat berubah, jika suatu konstanta
disandingkan dengan sebuah variabel maka disebut koefisien parameter yaitu
bilangan yang menunjukan berapa banyak (besar) variabel terikat berubah jika
pariabel bebas berubah sebesar 1 unit.
b adalah koefisien parameter
yang menyatakan berapa besar jumlah barang yang diminta jika harga berubah 1
unit
∂Qd
∂P
Persamaan tersebut menyatakan bila harga turun 1 unit jumlah barang
yang diminta bertambah b unit dan begitu sebaliknya,
BAB II
PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Adanya interaksi
antara penjual dan pembeli dalam pasar yang membentuk tingkat harga atas barang
dan jasa yang diperdagangkan, dalam perekonomian arti pasar adalah bukan
berarti wujudnya melainkan terjadinya pertemuan permintaan dan penawaran,
sehingga pasar dalam arti ilmu ekonomi lebih bersipat interaktif bukan fisik.
a.
Teori Permintaan
Teori permintaan menerangkan tentang sifat permintaan para pembeli
terhadap sesuatu barang, permintaan merupakan keinginan konsumen untuk membeli
suatu barang pada tingkat kondisi harga tertentu, hukum permintaan pada
hakikatnya merupakan hipotesis yang menyatakan makin rendah harga suatu barang maka makin banyak permintaan akan
barang tersebut.
1.
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
Terdapat beberapa factor yang mempengaruhi permintaan
suatu barang, diantaranya:
·
Harga barang itu sendiri
·
Harga barang yang terkait
·
Tingkat pendapatan perkapita.
·
Selera atau kebiasaan
·
Jumlah Penduduk
·
Perkiraan harga di masa
mendatang
·
Distribusi pendapatan
·
Usaha-usaha produsen
meningkatkan penjelasan
2.
Fungsi permintaan
Fungsi permintaan adalah permintaan yang dinyatakan dalam hubungan
matimatis dengan factor-faktor memengaruhinya, dengan fungsi permintaan,
penjelasan fungsi permintaan sebagai berikut.
- +/-
+ + +
+ + +
Dx = f(Px,Py,Y/cap,sel,pen,Pp,Ydist,prom)
Di mana :
Dx = Permintaan barang X
Px = Harga X
Py = Harga Y (barang substitusi atau
complement)
Y/cap = Pendapatan perkapita
Sel = Selera atau kebiasaan
Pen = Jumlah penduduk
Pp = Perkiraan harga X periode mendatang
Ydist = distribusi pendapatan
Prom = Upaya produsen meningkatkan penjualan
Dx adalah variabel tidak bebas (devendent
variable) karena besar nilainya ditentukan oleh variabel-variabel
lain, tanda negative (-) dan positif (+)
menunjukan pengaruh masing masing variabel bebas terhadap barang X, tanda
positif menunjukan hubungna searah, sementara tanda negative menunjukan
hubunngan yang berlawanan, contoh jumlah penduduk (pen) bertanda (+) akan meningkatkan permintaan,
sementara jika harga X (Px) bertanda (-) naik maka permintaan barang X turun.
Dalam analisis ekonomi tidak semuanya di perhitungkan akan tetapi
hanya yang memiliki pengaruh besar dan langsung diantaranya :
-
+/- +
Dx = f(Px,Py,Y/cap)
Tanda positif dan negative dapat ditulis dalam persamaan matematis ∂Dx/∂Px
< 0 (jika hara X naik, permintaan
barang X turun atau sebaliknya) ∂Dx/∂Py > 0 (jika harga barang subtitusi X
naik, permintaan barang X naik, begitu sebaliknya) ∂Dx/∂I >
0 (jika pendapatan naik permintaan barang X naik, dan sebaliknya). Asumsinya adalah barang normal.
Dalam kasus barang inferior (inferior
goods) ∂Qd/∂I < 0 Jika pendapatan naik maka permintaan terhadap barang
tersebut menurun.
Dalam kasus barang Giffen (Giffen
goods) barang semua giffen adalah barang inferior tapi barang inferior
belum tentu barang giffen.
Contoh:
Seorang yang bekerja di Jakarta, sedangkan keluarganya tinggal
dibandung dia pulang seminggu sekali setiap hari jumat dengan pendapatan Rp. 2
jt perbulan, dia menggunakan bus antar kota, ketika penghasilanya naik menjadi
Rp. 3,5 jt per bulan dia pulang seminggu sekali akan tetapi pulang
seminggu sekali dengan menggunakan jasa kereta api parahiyangan. Bisa dikatakan
bahwa bus adalah barang inferior, dan jasa kereta adalah barang normal, jika
penghasilanya naik lagi kemungkinan jasa kereta menjadi barang inferior baginya
karena dia pulang menggunakan mobil pribadi. Barang inferior tidak berlaku bagi
semua (kebanyakan) orang melainkan hanya berlaku hanya pada satu kelompok
penghasilan tertentu saja.
Contoh barang giffen, apabila
bagi semua orang (atau sebagaian besar masyarakat) suatu barang dianggap
sebagai barang inferior maka barang
tersebut dinamakan barang giffen. Nasi bagi kebanyakan orang Indonesia ada
kecenderungan bahwa apabila penghasilanya naik konsumsi terhadap berasnya akan
berkurang, karena mereka akan menambah lauknya (baik secara kuialitas maupun
kuantitas, kenyangnya bukan kenyang dengan nasi akan tetapi kenyang dengan
gizi.
3. Skedul dan Kurva
Permintaan
Skedul permintaan adalah daftar hubungan antara harga suatu barang
dengan tingkat permintaan barang tersebut.
Misalakan diketahui fungsi permintaan beras:
Qd = 100-10P
Dimana Qd = permintaan beras
(dalam ribuan ton)
P =
harga beras per kilogram (dalam ribuan rupiah)
Dari table di bawah bisa disimpulkan bila harga beras 0 (gratis)
maka permintaan beras tidak lah tak terhingga, melainkan hanya 100.000 ton permintaan beras akan menjadi nol jika harga
beras Rp. 10.000,00 perkilo gram.
Skedul permintaan dapat
digambarkan dalam bentuk kurva:
Tabel
Skedul
permintaan beras
Harga beras
perkilogram (Rp)
|
Permintaan Beras
perbulan (ributon)
|
0
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
|
100
80
60
40
20
0
|
Diagram
Kurva permintaan beras
Harga (P)
(Rp. Ribu)
Sudut (alfa) mempunyai derajat kemiringan (Slope) sebesar ∂Qd/∂P = - 10 (minus sepuluh), yang mempunyai arti
jika harga beras berubah 1 unit maka permintaan beras berubah 10 n unit dengan
arah yang berlawanan
4. Perubahan jumlah yang
diminta dan perubahan permintaan
Perubahan permintaan terjadi karena dua sebab utama yaitu perubahan
harga dan perubahan ceteris paribus
(pendapatan, selera factor non harga)


5. Kasus Pengecualian
Hukum permintaan yang berbunyi jika harga naik maka kuantitas barang
yang diminta turun atau sebaliknya, atau ketika kuantitas barang berlimpah maka
harga turun dan sebaliknya. Hal itu tidak berlaku jika:
a)
Barang yang memiliki unsur
spekulasi
Misalnya emas, saham dan tanah barang tersebut walau harganya naik
akan tetapi kemungkinan konsumen akan menambah pembelian.
b)
Barang Prestise
Barang prestis merupakan barang yang apabila dimiki oleh individu
akan memberikan pemilikinya kebanggaan dan meningkatkan status sosialnya,
biasanya harganya mahal dan semakin mahal menunjukan bahwa pemiliknya merupakan
klas ekonomi menengah keatas.
c)
Barang giffen
Barang giffen apabila harganya turun menyebabkan jumlah barang yang
diminta akan berkurang hal ini disebabkan oleh efek pendapatan negative dari
barang giffen lebih besar dari pada jumlah barang yang diminta karena berlakunya
efek subtitusi yang selalu positif.
6.
Efek faktor bukan harga terhadap permintaan
Dalam melakukan kegiatannya untuk mengkonsumsi (memberli) bukan
hanya disebabkan oleh efek dari harga terhadap barang yang akan dibeli akan
tetapi terpengaruh juga oleh beberapa factor lain seperti halnya :
a) Harga Barang-Barang Lain
Permintaan akan suatu barang dipengaruhi oleh barang lain, akan
tetapi tingkat pengaruh barang lain terhadap tingkat konsumsi tergantung dari
sifat dari barang lain itu sendiri, beberapa hal seperti halnya barang lain itu
merupakan pengganti, pelengkap atau kedua barang tersebut tidak memiliki
keterkaitan sama sekali.
Suatu barang dikatakan sebagai barang pengganti apabila barang
tersebut dapat menggantikan fungsi dari barang lain tersebut, contohnya kopi
dengan teh, apabila keberadaan barang yang selalu digunakan bersamaan dengan
barang lainnya maka barang tersebut dikatakan sebagai barang pelengkap, gula
dengan kopi atau dengan the. Sementara untuk barang normal yang tidak memiliki
hubungan sama sekali contoh beras dengan buku dll.
b) Pendapatan Para Pembeli
Pendapatan merupakan factor yang dalam menentukan corak permintaan,
perubahan pendapatan menimbulkan perubahan terhadap permintaan, perubahan
permintaan berlaku bila pendapatan meningkat, berbagai barang dapat digolongkan
kepada 4 golongan
i)
Barang Inferior
Barang inferior adalah barang yang banyak diminta oleh orang –orang
yang berpendapatan rendah, apabila pendapatan naik maka permintaan terhadap
barang inferior berkurang.
ii)
Barang Esensial
Barang esensial adalah barang yang sangat penting artinya dalam
kehidupan masyarakat sehari – hari, biasanya berupa kebutuhan pokok seperti
makanan (beras, kopi dan gula) dan pakaian yang utama, pembelanjaan terhadap
barang esensial tidak b erubah walaupun pendapatan masyarakat
iii)
Barang Normal
Barang normal adalah apabila ia mengalami kenaikan dalam permintaan
sebagai akibat dari kenaikan pendapatan. Kenaikan pendapatan bisa berdampak
terhadap barang normal apakah menambah volume konsumsi atau mengganti jenis
konsumis.
b. Penawaran
Penawaran adalah jumlah barang yang prosdusen ingin tawarkan (jual)
pada berbagai tingkat harga selama satu periode tertentu.
1. Faktor-faktor yang
memengaruhi penawaran
Beberapa factor yang dapat memengaruhi penawaran suatu barang yaitu
:
a.
Harga barang itu sendiri
b.
Harga barang lain yang terkait
c.
Harga factor produski
d.
Biaya produksi
e.
Teknologi produksi
f.
Jumlah pedagang/penjual
g.
Tujuan perusahaan
h.
Kebijakan pemerintah
2. Fungsi Penawaran
Fungsi penawaran adalah penawaran yang dinyatakan dalam hubungan
matematis dengan factor-faktor yang mempengaruhinya.
+ +/-
- -
+ + +/-
+
Sx =f(Px,Py,Pi,C,tek,ped,tuj,kebij)
Di mana :
Sx = Penawaran barang X
Px = Harga X
Py = Harga Y (barang substitusi atau
komplemen)
Pi = Harga infut
C = Biaya produksi
tek = Teknologi produksi
ped = Jumlah pedagang/penjual
tuj = Tujuan perusahaan
kebij = kebijakan pemerintah
Tanda positif (+) dan negative (-) menunjukan pengaruh masing-masing
variabel bebas terhadap penawaran barang X
misalkan berikut fungsi penawaran (suplay) mobil adalah:
Qs = - 40 + 5P
Di mana:
Qs = jumlah mobil yang ditawarkan
P =
harga mobil per unit
Persamaan tersebut digambarkan dalam kurva dibawah dari kurva di
bawah dapat disimpulkan bahwa bila harga mobil Rp. 80 jt atau kurang produsen
tidak akan menjual mobil, dan setiap kenaikan harga menyebabkan penawaran mobil
meningkat 5 (lima) unit. Bila yang berubah adalah factor non harga
sepertihalnya teknologi kurva penawaran bergeser (shifting) dari S0 ke
S1
Diagram Kurva Penawaran Mobil.
Kurva Penawaran adalah kurva yang menggambarkan hubungan antara
harga (P) dengan jumlah barang yang ditawarkan (Q) hubungannya berbanding
searah (+) bentuknya dari kiri bawah kekanan atas.
3. Kasus Pengecualin
Kurva penawaran kadang memiliki slope negative. Contohnya terjadi
pada kurva penawaran tenaga kerja yang berbentuk melengkung membalik (backward bending labour supply curve)
misalnya seorang pekerja yang dibayar berdasarkan jam kerja. Seperti table
berikut.
Tabel
Penawaran tenaga kerja
Upah perjam
(dalam rupiah)
|
Jumlah jam kerja
perminggu
|
2.000
4.000
8.000
12.000
14.000
16.000
18.000
|
4
12
20
24
25
23
20
|
Diagram
Backkward Bending Labour
Supply Curve










10

6





0 4 8 12 16
20 24 28
jumlah jamkerja / minggu
Kasus pasar mobil sedan
Fungsi permintaan : Qd = 200 – 10P
Penawaran : Qs = - 40 + 5P
Di mana Qd, Qs = ribu unit per tahun
P
= puluh juta rupiah per unit
Ditanyakan
berapa keseimbangan pasar?
Jika harga mobil Rp. 150 Jt apa yang akan terjadi ? jelaskan dengan
menggunakan kurva :
Jawab:
Qd
= Qs
200 – 10P = - 40 + 5P
240 =
15P
P = 16 (160 jt)
Qd = 200 –
10 (16) = 40 (40.000)
Qs = - 40 + 5(16) = 40 (40.000)
Keseimbangan
terjadi pada saat harga mobil Rp.160 jt per unit saat itu jumlah permintaan
sama dengan jumlah penawaran yaitu 40.000 unit mobil pertahun
Jika
harga mobil di tetapkan Rp. 150 juta per unit dibawah harga keseimbangan maka
akan terjadi kelebihan permintaan sebanyak 15.000 unit per tahun.
4. PERGERAKAN KURVA PENAWARAN
Pergeseran kurva penawaran sama halnya dengan kurva permintaan yang
dipengaruhi oleh factor yang mempengaruhinya, pergerakan sepanjang kurva
penawaran berbeda dengan pergeseran kurva penawaran
·
Perubahan harga menimbulkan
gerakan sepanjang kurva penawaran
·
Sedangkan perubahan
factor-faktor lain diluar harga mengakibatkan pergeseran kurva tersebut.














S
S1
Q2 Q1 Q
Q2
5. Surplus Ekonomi
Untuk memperoleh keuntungan produsen menjual produknya tidaklah
dengan harga yang sama, yang didasarkan pada analisis pasar, sementara analisis
pasar menggunakan dasar pendekatan marjinalis (marginalism approasch) yang mengatakan bahwa keputusan dalam memproduksi
atau mengkonsumsi ditentukan oleh berapa besar tambahan pendapatan atau manfaat
dari unit terakhir barang yang diproduksi atau dikonsumsi. Dari hal tersebut
maka strategi yang dilakukan produsen tidak menerapkan harga yang sama untuk
setiap jumlah penjualan.
Dari kasus penjualan mobil. Produsen menjual mobil dengan harga Rp.
82 juta, sedangkan unit berikutnya
dijual dengan harga Rp. 84 juta dan seterusnya, dan sebaliknya bagi konsumen
kemungkinan untuk unit pertama berani membeli dengan tingkat harga Rp. 199 jt
akan tetapi untuk unit berikutnya konsimen akan hanya berani membeli dengan
tingkat harga dibawah penawaran pertama, dengan alasan tambahan manfaat dari
pemakaian mobil telah menurun.
Apa yang dialami oleh konsumen adalah disebut dengan surplus
konsumen (consumen surplus) yaitu
selisih antara yang ingin konsumen bersedia bayarkan
dengan konsumen harus bayar, sementara untuk produsen disebut
surplus produsen.

Harga







80 F Qd = 200- 10P
40 D

6. Kegagalan Pasar
Kenyataan yang terjadi sering kali tidak sesuai dengan teori,
ketidak cocokan prediksi dan asumsi terhadap kenyataan bisa terjadi dalam
memprediksi pasar sehinga mengakibatkan pasar gagal, hal tersebut bisa terjadi
dikarnakan:
a.
Informasi tidak sempurna (Incomplete Infiormation)
b.
Daya Monopoli
c.
Eksternalitas
Eksternalitas adalah merupakan keuntungan atau kerugian yang
diderita atau dinikmati pelaku ekonomi yang disebabkan sebagai akibat tindakan
pelaku ekonomi yang lain. Contohnya limbah yang dibuang tanpa melalui
pengolahan yang akhirnya mencemari lingkungan, sehingga proses produksi murah
akan tetapi secara ekonomi biaya menjadi mahal, dan sebagian biaya tersebut
ditanggung oleh masyarakat dalam bentuk biaya social (social cost)
d.
Barang Publik
Tidak semua barang public dibangunoleh pemerintah akan tetapi ada
juga barnag public yang dibangun oleh individu maupun swasta seperti halnya
masjid atau jalan yang dibangun oleh perusahaan atau individu.
Beberapa barang dapat dikategorikan sebagai barang semi public good,
sepertihalnya jalan tol. Bioskop.
e.
Barang Altruisme (Altruism Good)
Barang altruism adalah barnag yang ketersediaannya berdasarkan
sukarela karena rasa kemanusiaan, contoh darah.
7. Intervensi Pemerintah
Kegagalan pasar berdampak terehadap campur tangan pemerintah,
campurtangan pemerintah dimaksudkan :
·
Menjamin kesamaan hak bagi
setiap individu dapat tetap terwujud dan exsploitasi dapat dihindarkan
·
Menjaga agar perekonomian dapat
tumbuh dan mengalami perkembangan yang teratur dan stabil
·
Mengawasi kegiatan-kegiatan
perusahaan terutama
perusahaan-perusahaan besar yang dapat mempengaruhi pasar, agar mereka tidak
menjalankan praktek monopoli yang merugikan
·
Menyediakan barang public untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat
·
Mengawasi agar eksternalitas
kegiatan ekonomi yang dapat merugikan masyarakat dapat di hindarkan
a. Kontrol harga
Penetapan harga terkadang merugikan konsumen, konsumen diharuskan
mengeluarkan biaya yang tinggi didalam mengkonsumsi produk padahal sebenarnya
biaya proses yang dilakukan untuk menghasilkan produk yang akan dibeli konsumen
adalah murah.
Control harga dilakukan untuk melindungi konsumen atau produsen,
bentuk control harga biasanya dengan cara melakukan penetapan harga dasar (floor price) dan harga maksimum (celling price)
i)
Harga dasar (Floor Price)
Harga dasar adalah harga minimum yang berlaku, contoh harga dasar
gabah kering, bila pemerintah menetapkan harga dasar gabah Rp.2.500, per kilo
maka pembeli harus membeli gabah dari petani serendah rendahnya Rp.2.500. upah
minimum. Penerapan harga dasar berdampak terhadap keseimbangan pasar:
Contoh :
Kasus pasar gabah di karawang diketahui fungsi permintaan dan
penawaran gabah di karawang adalah:
Qd = 2.000 - 3P
Qs = -500 + 2P
Di mana:
Qd,Qs = ribu ton per musim
P = ratus ribu rupiah per ton
Ditanyakan ?
a.
Tingkat keseimbangan harga ?
b.
Jumlah gabah yang tersedia.
c.
Jika pemerintah beranggapan terlalu
sedikit dan berniat menambah stok pada musim panen berikutnya dengan menetapkan
harga dasar gabah Rp. 600.000,00 perton apa yang akan terjadi terangkan
denganmenggunakan kurva?
Jawab:
a.
Tingkat keseimbangan harga
Qd=Qs
7.000 – 2P = -3.500 + 1P
10.500 =
3P
p =3.500
tingkat keseimbangan harga yang dinyatakan seimbang adalah Rp.
500.000,00 per ton
b.
Jumlah gabah yang tersedia
Qd = 7.000 – 2P = 7.000 – 2(3.500)
Qd = 7.000 – 7.000
Qd
= 0
Qd 500 jumlah gabah yang
tersedia sebanyak 500.000 ton Qd=500.000 ton
Qs =-3.500+1P = - 3.500 + 1(500)
Qs
= - 500 + 1.000
Qs
= 500
Qs
500 kuantitas penawaran adalah 500.000 ton
c.
Jika pemerintah menetapkan
harga Rp.600.000 perton maka
Qd = 2.000 – 3P = 2.000 – 3(600)
Qd = 2.000 – 1.800
Qd
= 200
Qs
=-500+2P = - 500 + 2(600)
Qs
= - 500 + 1.200
Qs
= 700
Dari penjelasan matimatik tersebut ditarik kesimpulan bahwa jika
pemerintah menetapkan harga dasar gabah pada musim tanam berikutnya adalh Rp.
600.000,00 perton maka akan terjadi kelebihan penawaran sebesar 500.000 ton
sebab penawaran naik menjadi 700.000 ton (Qs=700) sedangkan permintaan turun ke
posisi 200.000 ton (Qd = 200) keputusan ini merugikan konsumen dan produsen
dikarenakan total surplus ekonomi yang hilang adalah seluas B+C :
![]() |
Diagram
Pasar Gabah
Harga

![]() |











400

200

![]() |
0 200 500
700
2.000 (Ton/musim)
Soal:
Kasus pasar tenaga kerja
Diketahui fungsi permintaan dan penawaran
Qd =25.000 – 6P
Qs = -6.250 +4P
Di mana
Qd ,Qs = Jiwa perbulan
P = upah perhari
Ditanyakan ?
a.
Tingkat keseimbangan pasar/hari
?
d.
Jumlah kesempatan kerja.
e.
Jika pemerintah daerah
menetapkan umr sebesar 4.500/ hari berapa permintaan tenaga kerja dan berapa
jumlah yang ingin bekerja. Jelaskan dengan kurva.
i. Harga Tertinggi (Ceiling Pric)
Harga tertinggi adalah batas maksimum harga
penjualan oleh produsen, yang terkenal adalah HPS (Harga Patokan Setempat)
untuk semen hal ini dilakukan agar terjangkau oleh konsemen yang daya belinya
kurang.
Kasus pasar Mie instant.
Diketahui fungsi Qd = 20.000 – 5P dan Qs = - 5.000 + 20P
Di mana :
Qd,Qs = ribu bungkus perbulan
P = harga perbungkus
Ditanyakan :
a.
Harrga keseimbangan mie
instanty
b.
Jumlah yang tersedia perbulan
c.
pemerintah menganggap bahwa
harga mei terlalu tinggi dan menetapkan
harga mie perbungkus Rp. 750,00 berapa permintaan. Apakah keputusan tersebut
merugikan atau menguntungkan mengapa jelaskan dan buatkan kurva.
ii. Kuota
Selain dengan melakukan
pembelian pemerintah juga memperngaruhi tingkat harga dengan melakukan
kebijakan KUOTA (pembatasan Produksi). Misalnya pemerintah ingin menolong
petani jagung dengan menetapkan batasan jumlah jagung yang harus diproduksi
untuk meningkatkan harga.

Diagram
Pasar Jagung
Harga




Kurva penawaran

P1

P0 A
B


C
D
![]() |
0 Q1 Q2 Kuantitas
iii. Pajak dan Subsidi
pajak merupakan penerimaan Negara
yang menyemabkan harga produk menjadi naik, khususnya retribusi pendapatan
sebagai alat stabilisasi ekonomi. Penentuan tariff pajak harus mempertimbangkan
elastisitas permintaan dan penawaran, berikut dijelaskan kuva pengaruh pajak
terhadap keseimbangan pasar.
Diagram

Harga

S1
















F D
![]() |
0 Q1 Q0 Kuantitas
1) Subsidi
Subsidi bisa dikatakan sebagai pajak negative (negative tax) karena subsidi menambah pendapatan nyata. Subsidi juga dapat terbagi bagi antara
konsumen dan produsen tergantung dari elastisitas permintaan dan penawaran
2) Tarif dan Kuota
Perekonomian terbuka berarti melakukan perekonomian tidak hanya
dalam negeri akan tetapi dengan luar negeri menjalin perdagangan sehingga
vaktor harga tidak lagi menjadi harga nasional melainkan harga internasional,
yang menjadi permasalahan adalah apabila terjadi keadaan harga dalam negeri
lebih tinggi dibanding harga dunia, maka dengan mekanisme pasar bebas dilakukan
impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, meskipun dalam ekonomi dari sudut
konsumen hal ini menguntunggkan akan
tetapi demi melindungi industeri dalam negeri, pemerintah menempuh kebijakan
protektif dengan membrlakukan tariff
(pajak impor) dan kuota impor (pembatasan jumlah impor)
PENGUKURAN ELASTISITAS
3.1 Elastisitas Harga Permintaan
The Coefficient of price elasticity of demand (e) measure the
percentage change in the quantity of commodity demanded per unit of time
resulting from a given percentage change in the price of the commodity,
(elastisitas harga permintaan mengukur persentase perubahan kuwantitas
permintaan barang dari satu waktu akibat adanya perubahan harga satu persen)
ΔQ/Q ΔQ P



ΔP/P ΔP Q
atau
Presentase jumlah barang yang diminta

Persentase
perubahan harga
Angka elastic harga bernilai
negative misalkan Ep =2 memiliki arti bila
harga barang naik 1% permintaan barang itu turun 2% ceteris paribus, dan
sebaliknya.
Demand is said to be elastic if e
> 1, inelastic if e < 1 and unitary elastic if e = 1
a.
Ep < 1 Artinya perubahan permintaan
(dalam presentase) lebih kecil dari pada perubahan harga. kalau harga naik 10%
menyebabkan permintaan barang turun sebesar misalnya 6 %, misalnya perubahan
harga beras tidak berpengaruh besar terhadap perubahan permintaan beras.
b.
Ep > 1 Artinya permintaan terhadap
suatu barang dikatakan elastic bila perubahan suatu harga menyebabkan perubahan
permintaan yang besar
c.
Ep = 1 Artinya jika harga naik 10% maka
permintaan turun 10% juga
Example 1. Given the market demand schedule and the market demand curve in

Piont
|
Px ($)
|
![]() |
||
A
![]() ![]()
D
E
F
G
L
M
|
8
![]() ![]()
5
4
3
2
1
0
|
0
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
0 2000 3000
6000 8000


From B to D movement D to B we get
This is equivalent of finding e at
the point midway between B and D
Kerjakan contoh di bawah ini:
Example 2
Givent the market demand schedule in
the table and the market demand curve.
Can find e for a movement from
point c to point F, from F to C and midway between C and F as Follows
Tabel
Piont
|
Px ($)
|
![]() |
|||||
A
B
![]()
D
![]()
G
H
|
7
6
![]()
4
![]()
2
1
|
500
750
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]()
![]() |
0
Ditanyakan ?
Hitung elastisitasnya Dari C ke F
dan dari F ke C. dan buat grafiknya.
3.1.2 Elastisitas Busur
The coefficient of price
elasticity of demand between tow points on on a demand curve is called arc elasticity. Elastisitas busur
digunakan untuk mengukur perubahan harga yang relative besar sementara untuk
mengukur perubahan harga yang relative kecil digunakan elastisitas titik (point
elasticity) yaitu untuk mengukur tingkat elastisitas pada titik tertentu:

Di mana :
ΔQ = Q1 – Q2
ΔP = P1
– P2
Atau

Rumus Elastisitas titik :
![]() |
3.1.3 Faktor yang Menentukan
Elastisitas Harga
- Tingkat
subtitusi.
Barang subtitusi adalah barang yang memiliki peran sebagai barang
pengganti. Jika barang yang dibutuhkan oleh konsumen merupakan barang yang
memiliki tingkat kesulitan mencari subtistusinya maka permintaan makin
inelastic. Beras bagi orang Indonesia merupakan barang inelastic, sementara
garam yang tidak ada subtitusinya walaupun naiknya banyak orang tetap akan
mengkonsumsinya lantas bila garam murah orang tidak akan memborong garam.
- Jumlah
pemakai.
Semakin banyak jumlah pemakai maka berang tesebut semakin inelastic.
- Proporsi
kenaikan harga terhadap pendapatan konsumen.
Bila proporsi kenaikan harga sangat besar maka permintaan cenderung
lebih elastic.
- Jangka
waktu
3.1.4 Elastisitas Silang (Cross Elasticity)
Elastisitas silang (Ec) mengukur perentase perubahan permintaan
suatu barang sebagai akibat perubahan harga barang lain sebesar satu persen
Persentase
perubahan barang X yang diminta

Persentase
perubahan barang y
Atau

![]() |
Nilai Ec mencerminkan hubungan antar barang x dengan y bila Ec >
0 x merupakan subtitusi y, karena harga y menyebabkan harga relatif x lebih
murah sehingga permintaan terhadap x meningkat.
3.1.5 Elastisitas Pendapatan (income elasticity)
Elastisitas pendapatan (Ei)
mengukur berapa persen perubahan permintaan terhadap suatu barang berubah bila pendapatan
berubah sebesar satu persen
Persentase
perubahan jumlah barang yang diminta

Persentase
perubahan pendapatan

![]() |
Umumnya nilai Ei positif karena kenaikan pendapatan akan
meningkatkan permintaan. Makin besar nilai Ei elastisitas pendapatanya makin
besar
3.1.6 Manfaat Menaksir Elastisitas Permintaan
Secara umum kita dapat mengemukakan dua kesimpulan sebagai berikut:
1.
Apabila kurva elastisitas
permintaan agak datar (bentuknya landai) suatu pergeseran kurva penawaran akan
menimbulkan perubahan harga yang
sedikit, tetapi jumlah yang diperjualbelikan cukup besar.
2.
Apabila kurva elastisitas
permintaan bentuknya menurun dengan sangt curam, suatu pergeseran keatas kurva
penawaran akan menimbulkan perubahan harga yang besar, tetapi perubahan jumlah
yang diperjualbelikan adalah relative kecil.
Dari kedua kesimpulan memiliki makna yang berbeda terhadap
perusahaan didalam mengambil kepurusan. Apabila kondisio kurva elastisitas
permintaan sepertihalnya kesimpulan yang pertama maka perusahaan dapat
mengambil keputusan menaikan produksi dan penawaran dikarnakan hal tersebut
dapat menaikan penambahan pendapatan dalam hal menaikan penjualan.
Lain lagi apabila kondisi yang
dihadapi seperti halnya kesimpulan dua, pertambahan penawaran akan
menyebakan kerugian bagi perusahaan karena hasil penjualan akan berkurang.
3.2.1 Elastisitas Penawaran
Elastisitas penawaran (Es) adalah anggka yang menunjukan berapa
persen jumlah barang yang ditawarkan berubah bila harga barang berubah satu
persen, elastisitas penawaran juga dapat dikaitkan dengan factor-faktor lain
yang dapat memperngaruhinya seprtihalnya, tingkat bunga, upah, harga bahan baku dan harga
barang antara lainya.
Persentase perubahan
jumlah barang yang ditawarkan

Persentase
perubahan harga







Makin _elast



![]() |
450
3
kuantitas

Faktor-faktor yang menentukan elastisitas penawaran
a.
Jenis produk. Kurva penawaran
produk pertanian umumnya _nelastic, sebab produsen tidak mampu memberikan
respon yang cepat terhadap perubahan harga. jika harga beras naik 10% petani
harus menanam dahulu, sementara kurva penawaran produk industeri umumnya bersipat
elastic sebab mampu merespon cepat perubahan harga.
b.
Sifat perubahan biaya produksi,
selain tergantung pada jenis produknya elastisitas penawaran dipengaruhi juga
oleh sifat perubahan biaya produksi. Penawaran bersifat inelastic bila kenaikan
penawaran hanya dapat dilakukan dengan mengeluarkan biaya yang sangat tinggi.
c.
Jangka waktu
3.2.2
Elastisitas Jangka Pendek dan Jangka Panjang
a. Elastisitas Permintaan
1) Elastisitas Harga
untuk barang yang habis dalam waktu kurang dari setahun (barang
tidak tahan lama/ non durable goods)
elastisitas harga lebih besar dalam jangka panjang dibanding dalam jangka
pendek, ada dua penyebab
Pertama konsumen membutuhkan waktu untuk mengubah kebiasaan mereka, bila harga kopi naik, konsumen yang
biasa minum kopi sehari tiga kali sulit mengubah kebiasaan tersebut. Akibatnya
permintaan kopi dalam jangka pendek mengalami penurunan yang relative sedikit
bila dibandingkan dalam jangka
panjang.
Kedua, kadang-kadang permintaan terhadap suatu barang berkaitan dengna
barang lain, yang perubahanya baru terlihat dalam janka panjang misalnya:
kenaikan BBM mengakibatkan penyesuaian penggunaan kendaraan, sehingga
elastisitas jangka pendek harga lebih besar.
Untuk barang tahan
lama yang masa konsumsinya lebih dari satu tahun (durable goods) permintaanya lebih elastic dalam jangka pendek dibanding
jangka panjang. Misalnya harga mobil mengalami kenaikan 10% dalam jangkia
pendek permintaan terhadap mobil dapat turun 15%. Tapi dalam jangka panjang
permintaan terhadap mobil akan naik lagi dikarnakan banyak mobil yangharus
diganti.
2) Elastisitas pendapatan
Elastisitas pendapatan dalam jangka panjang bagi barang non durable
lebih besar dibandingkan jangka pendek, sebaliknya dalam jangka pendek lebioh
besar dalam janka panjang (jika pendapatan naik dalam jangka pendek kemungkinan
permintaan mobil naik).
3)
Elastisitas penawaran
Hampir semua barang memiliki penawarang yang lebih elastic dalam
jangka panjang dibandingkan dalam jangka pendek, sebab dalam jangka panjang
perusahaan dapat mengantisipasi kendala-kendala dalam jangka pendek.
BAB
IV
TEORI
PRILAKU KONSUMEN
Ilmu ekonomi modern menganalisis masalah ekonomi, lepas dari
pertimbangan moralitas dan agama, gejala-gejala yang terjadi dijelaskan dengan
logika, misalnya mengapa orang di Negara maju dan atau kaya orang lebih senang
memiliki sedikit anak, dibandingkan Negara-negara belum maju, mengapa orang
yang berpendidikan tinggi umumnya menghabiskan uang untuk membeli informasi
(buku,surat kabar dan internet).
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas, ekonom mengembangkan
pemahaman-pemahaman dan peralatan analisis ekonomi mikro.
1. Asumsi – Asumsi Dasar
Pertanyaan mendasar adalah apa tujuan konsumen mengkonsumsi barang ?
dan mengapa mereka mengalokasikan sumberdaya ekonominya. Maka untuk
mengetahuinya kita membahas asumsi dasar.
a) Barang (commodities)
Barang adalah benda dan jasa yang dikonsumsi untuk memperoleh
manfaat atau kegunaan, barng yang dikonsumsi mempunyai sifat makin banyak
dikonsumsi makin besar manfaat yang diperoleh
b) Utilitas (Utility)
Utilitas adalah manfaat yang diperoleh karena mongkonsumsi barang,
utilitas merupakan manfaat suatu barang disbanding demngan alternatif
penggunaanya, utilitas digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh
konsumen. Utilitas total (total utility
/TU) adalah manfaat ttotal yang diperoleh dari seluruh barang yang
dikonsumsi, Utilitas Marginal (marginal
Utility/MU) adalah adalah tambahan manfaat yang diperoleh karena menambah
konsumsi sebanyak satu unitbarang.
c) Hukum Pertambahan Manfaat
yang Makin Menurun (the low of diminishing marginal utility)
Pada awalnya barang yang dikonsumsi akan menambah utilitasnya, tapi
semakin lama penambahan itu bukan semakin besar melainkan menjadi menurun atau
bahkan menjadi negative kondisi tersebut disebut (LDMU). LDMU dilihat dari
semakin menurunya nilai utilitas marjinal, karena dasar analisisnya adalah
perubahan utilitas marginal maka analisis ini dikenal sebagai analisis
marginal.
Analisis marginal mula mula di dikembangkan mengapa berlian lebih
mahal dari air, ada yang menjawab karena utilitas berlian lebih tinggi dari
air, maka dengan jawab tersebut ada satu kondisi air lebih mahal dari berlian.
Herman Heinrioch Gossen yang dikenal dengan hukum gosen mengemukakan bahwa
utilitas dari air cepat sekali menurun.
d) Konsistensi Preferensi
(Transifity)
Konsep preferensi berkaitan denngan kemampuan konsumen menyusun
prioritas pilihan agar dapat mengambil keputusan, mminimal ada dua sikap yang
berkaitan dengan preferensi konsumen yaitu suka (prefer) dan atau sama-sama disukai (indifference), misalkan ada dua barang X dan Y maka konsumen
mengatakan X lebih disukai (X>Y) atau sama sama disukai (X=Y)
Sarat lain untuk bisa diamatai adalah bahwa konsumen harus memiliki
konsistensi preferensi misalnya X lebih disukai dari Y (X>Y) dan y lebih
disukai dari Z (Y>Z) maka barang X lebih disukai dari barang Z (X>Z)
konsep ini dinamakan transivitas (transivity)
e) Pengetahuan sempurna (Perfect Knowledge)
Konsumen memiliki pengetahuan yang sempurna berkaitan dengan barnag
yang akan dikonsumsinya.
2. Teori Kardinal (Cardinal Theory)
Teori cardinal menyatakan bahwa kegunaan dapat dihitung secara
nominal sebagaimana kita menghitung berat dengan gram atau kilogram, panjang
dengan centi-meter atau meter. Sedangkan satuan ukuran kegunaan adalah util.
misalnya ahmad ingin memberli baju perhelainya Rp. 25.000,00 berapa baju yang
akan dibeli? Untuk mengetahuinya maka kita harus mengetahui dahulu nilai baju
tersebut bagi ahmady ang diasumsikan setara dengan rupiah seandanya pola
konsumsi ahmad terhadap baju adalah sebagai berikut:
Tabel
Utilitas total dan
utilitas marginal dari mengkonsumsi baju
Harga
baju per helai (Rp)
|
Jumlah
baju yang dikonsumsi
|
Uang
yang harus dikeluarkan (Rp)
|
Kegunaan
Total /TU (util)
|
Tambahan
Kegunaan / MU (util)
|
25.000
25.000
25.000
25.000
25.000
25.000
25.000
25.000
|
1
2
3
4
5
6
7
8
|
25.000
50.000
75.000
100.000
125.000
150.000
175.000
200.000
|
50.000
125.000
185.000
225.000
250.000
250.000
225.000
100.000
|
50.000
75.000
60.000
40.000
25.000
0
-25.000
-125.000
|
Baju pertama yang di konsumsi nilai gunanya jauh lebih besar dari
uang yang dikeluarkan, hanya dengan
25.000diperoleh kegunaan 50.000 util, karenanya dia mau menambah konsumsi
bajunya kedua memberi tambahan nilai 75.000 util, berarti kegunaan total menjadi
125.000 dan pada konsumsi ke tiga Tu 185.000 util dan Mu 60.000 util. walaupun
sudah terjadi penurunan (MU) hukum pertambahan manfaat yang semakin menurun.
Tetap lebih menguntungkan seandanya konsumsi baju terus maka stelan baju kelima penambah konsumsi tidka menambah
Tu bahkan menutunkan TU karena MU sudah < 0 (negative)






















MU (Mu=: TU Maksimum)
Maka
ketika baju ke lima konsumsi baju akan dihentikandan apa bila masih terus
dilanjutkan konsumsi baju tersebut tidak menambah utilitasnya dan bahkan akan
merugikanya, konsumsi berhenti ketika MU=P
Prinsif tersebut berlaku untuk
semua jenis barang sehingga konsumen akan mencapai kepuasan maksimum pada saat
MUx = Px
Di mana : MUx = tambahan kegunaan X
Px
= harga X
3. Teori Ordinal (Ordinal Theory)
a. Kurva indiferensi (indifference
curve)
Teroi ordinal beranggapan bahwa kegunaan tidak bisa dihitung hanya
dapat dibandingkan, sepretihalnya kita menilai kecantikan atau kepandaian
seseorang. Teori indifferent menggunakan kurva yang menunjukan berbagai
kombinasi konsumsi dua macam barang yang memberikan kepuasan sama bagu seorang
konsumen, namun dari kurva indeferen dapat ditiliskan satu persamaan yaitu :
U = X.Y
Dimana U= adalah utility
X = barang X
Y = barang Y
Tabel
Konsumsi
baso dan sate
Yang
memberikan tingkat kepuasan yang sama
Makan bakso
(mangkok perbulan)
|
Makan sate
(porsi perbulan)
|
25 kali
20 kali
10 kali
5 kali
4 kali
|
4, porsi
8, porsi
10, porsi
20, porsi
25, porsi
|
Diagram
Kurva
indiferensi (indifeerence curve)






15


U = X.Y





0
4 5 10
15 20 25
makan sate
Asumsi-asumsi
kurva indiverensi.
1)
Semakin jauh kurva indiferensi
dari titik original semakin tinggi tingkat kepuasanya
2)
Kurva indiferensu menurun dari
kiri atas kekanan bawah dan cembung ke titik original
3)
Kurva indiferensi tidak saling
berpotongan.
b. The Budget Constraint Line
(kurva garis anggaran)
The budget constraint line shoe all different combination of the two
commodities that consumers can purchase, given his or her money income and the
price of the two commodities.
Misalnya garis anggaran dinotasikan BL sedangkan harga P (Px untuk
barang x, Py untuk barang y) jumlah barang yang dikonsumsi di notasikan dengan
Q (Qx untuk jumlah barang x dan Qy untuk barang y) maka :
BL = Px.Qx + Py.Qy
Kemiringan (slope) kurva
Bl adalah negative, yang merupakan rasio Px dan Py









BL= Px.Qx+Py.Qy

0 X1 X2
X3 X
c. Keseimbangan Konsumen
Keseimbangna konsumen adalah kondisi konsumen telah mengalokasikan
seluruh pendapatanya untuk konsumsi, sejumlah uang digunakan untuk memperoleh
kepuasan tertinggi (maksimalisasi kepuasan)

![]() |
|||||
![]() |
|||||
![]() |
|||||




![]() |
|||
![]() |
|||





IC3 BL1
IC2
BL2 IC1
IC1


0 X1 Bl2 BL1 X 0 X1 X
(Maksimalisasi
kepuasan) (minimalisasi biaya)
Maksimalisasi kepuasan kemampuan BL1 karena itu tingkat kepuasan
yang tinggi yang dapat diperoleh adalah di titik E ketika terjadi persinggungan
antara BL1 dan IC2 pada saat itu kombinasi konsumsi adalah 0 X1 untit barang X
dan 0 y1 unit barang y kurva IC bukan memberikan kurva yang memberikan tingkat
kepuasan maksimum, karena dapat dijangkau dengan anggarang yang lebih rendah
daripada Bl1 yaitu BL2 kurva IC3
walaupun lebih tinggi daripada IC2 tidak terjangkau dengan kemampuan yang ada.
Minimalisasi biaya tingkat kepuasan yang ingin dicapai IC1 yang dapat dicapai dengan
anggran BL2 dengan kombinasi konsumsi 0 X1 unit barang x dan 0y1 unit barang y.
Satisfaction of the last money spent on the various commodities is the same. This can be expressed mathematically by
MUx/Px = MUy/Py
=……
Subject to the constraint that
PxQx +
PyQy+…..= M (the individual income)
A derivation of the above equilibrium condition, in the case of two
commodities,
Q
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
MUx
|
16
|
14
|
12
|
10
|
8
|
6
|
4
|
2
|
MUy
|
11
|
10
|
9
|
8
|
7
|
6
|
5
|
4
|
The table gives individual’MUx and MUy, schedules Suppose that X and
Y are the only two commodities available and Px = $2 while Py =$1; the
individual’s income is $12 per time period and is all spent. Whit continuously decreasing MU, overall TU
can be maximized by maximizing the utility received from income to purchase the
first and second units of Y. From these a total of 21 unit is received. If the
consumer spent the first two dollars of personal income to purchase the first
unit of X, only 16 utils would be received
the thired and fourth dollars should be spent on purchasing the third and
fourth unit of y. From these the
consumer receives a total of 17 utils. The individual should spend the fifth
and sixth dollars to purchase the first unit of X and the seventh and eigth
dollars to purchase the second unit of X. From these the consumers received 16
and 14 utils, respectively. The ninth
and tenth dollars should be used to buy the fifth and sixth units of Y. these
give the individual a total of 13 utils of utility. The individual should spend
the last two dollars to buy the third unit of X (from which 12 utils would be
received) rather than to buy the seventh and eights unit of Y (from which a
total of only 9 utils would be received)
The overall total utility received by the individual is 93 utils
(obtained by adding marginal utilites of the first 3 unit of X and the first 6
unit of Y in table) the represent the
maximum utility this individual can receive from all expenditures if the individual
spent the total income iin any other way, the total utility would be less when Qx =3, Qy = 6, the two
condition for sonsumer equilibrium are simultaneously satisfield
MUx/Px = MUy/Py or 12/$2 =6/$1
Px
Qx +Py Qy = M or ($2)(3)+($1)(6) = $12
d. Perubahan Harga atau pendapatan
Bila pendapatan dan atau harga berubah maka akan menyebabkan
perubahan terhadap permintaan sehingga keseimbangan konsumen berubah, salah
satu yang dapat mengubah pendapatan nyata adalah perubahan harga.
1) Kurva Harga Konsumsi
(price-consumption curve)
Perubahan harga menyebabkan rasio harga berubah, akibatnya barang
akan menjadi relative murah ataupun mahal, perubahan harga menyebabkan
pendapatan nyata (rill) berubah walaupun secara nominal tidak berubah. Seperti digambarkan
dalam kurva harga-konsumsi. (Price-Consumtion Curve / PCC). Yang dapat
diartikan sebagai tempat kedudukan (lokus)
titik-titik keseimbangan konsumen pada berbagai rasio harga sebagai akibat
perubahan harga suatu barang dimana nominalnya tetap.
Diagram
Kurva Harga-Konsumsi

Y







![]() |

0 X1 X2
X3
X
Reaksi Terhadap Perubahan
Pendapatan Nominal
1) Kurva Pendapatan Konsumsi
(Income-Consumption Curve ICC)
Jika titik-titik keseimbangan dihubungkan maka akan terbentuk kurva
pendapatan-konsumsi ICC). Icc dapat didefinisikan sebagai tempat kedudukan
titik-titik keseimbangan konsumen pada berbagai tingkat pendapatan nominal, di
mana harga nominal barang tidak berubah. Kemiringan ICC adlah positif dikarnakan pada umumnya
permintaan terhadap suatu barang meningkat bial pendapatan meningkat (barang normal)
Diagram
Kurva pendapatan-Konsumsi
(ICC)
Y







![]() |



0 X
Kurva engel (Engel curve)
Kurva engel dikemukakan oleh Christian Lorenz Erns Engel (statistian
jerman abad 19) yang mencoba melihat pendapatan dengan tingkat konsumsi, bila
kurva permintaan individu diturunkan dari PCC kurva engel di turunkan dari ICC
(Income-consumption curve). Kurva engel digunakan untuk mengetahui apakah suatu
barang merupakan barang kebutuhan pokok atau barang mewah.
X X
![]() |
![]() |












Barang kebutuhan
pokok barang mewah
Barang kebutuhan pokok tidak terlalu terpengaruh terhadap perubahan
pendapatan, berlainan dengan barang mewah.
BAB V
TEORI PRODUKSI
Faktor produksi dapat dibedakan
menjadi factor produksi tetap (fixed input) dan factor produksi variabel
(variabel input).
Factor produksi tetap adalah
factor produksi yang jumlah penggunaanya tidak tergantung pada jumlah produksi,
ada atau tidaknya produksi, paktor produksi tersebutselalu tersedia.faktor
produksi variabel merupaka factor produksi yang besarnya tergantung terhadap
tingkat produksi-nya, makin besar tingkat produksi, makin banyak jumlah paktor produksi variabel yang digunakan.
- Model Produksi Dengan Satu Faktor Produksi
Variabel.
Dalam prakteknya penggunaan faktor
produksi variabel tidak ada yang hanya menggunakan satu paktor produksi saja,
pengertian faktor produksi variabel adalah pengertian analisis jangka pendek,
dimana ada factor produksi yang tidak dapat diubah, untuk memahami paktor
produksi ekonomi membagi factor produksi menjadi barnag modal (capital)
dan tenaga kerja (labour),
dalam hubungan matematis dituliskan:
Q
= f (K,L)
Di mana :
Q
= tingkat output
K
= barang modal
L
= tenaga kerja/buruh
Dalam model produksi satu factor produksi variabel, barang modal
dianggap factor produksi tetap. Keputusan produksi ditentukan oleh alokasi
efesiensi tenaga kerja
- Produksi total, produksi marginal dan produksi rata-rata
Produksi total (total produk) adalah banyaknya produksi
yang dihasilkan dari penggunaan total factor produksi. Produksi marginal (marginal product) adalah tambahan
produksi karena penambahan penggunaan satu unit factor produksi. Produksi
rata-rata (average product) adalah rata-rata output yang dihasilkan per unit
factor produksi.
Produksi Total :
TP
= f (K,L)
Di mana : TP = Produksi Total
K =
barang modal (yang diangggap konstan)
L =
tenaga kerja / buruh
Secara matematis TP maksimum bila turunan pertamanya= 0. Turunan
pertama TP adalah MP maka TP maksimum pada saat MP sama dengan nol.
Produksi Marjinal
MP
= TP’ = ∂TP/∂L
Di mana: MP = produksi marjinal
Perusahaan dapat terus menambah tenaga kerja selama MP > 0. Jika
MP sudah < 0 penambahan tenaga kerja akan mengurangi produksi total.
Penurunan nilai MP merupakan tewrjadinya hukum LDR (pertambahan hasil yang
semakin menurun).
Produksi Rata-rata
AP =
TP/L
Di mana : AP = produksi
rata-rata
AP akan maksimum bila turunan pertama fungsinya adalah 0 (AP’=0)
AP=MP dan MP akan memotong AP pada saat nilai AP maksimum
Tabel
Produksi Total, produksi Marjinal dan
Produksi Rata-rata usaha texstil tradisional
(satu factor produksi variabel)
Mesin
(Unit)
|
Buruh
(orang)
|
Produksi
Total (TP) (bal)
|
Produksi
Marjinal (MP) (bal)
|
Produksi
rata-rata (AP) (bal
|
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
|
5
20
45
80
105
120
126
120
106
90
|
Isilah MP dan AP dan buatkan kurvanya
Tiga Tahap Produksi


![]() |




![]() |
0 1 2 3 4 8 10 Tenaga kerja
![]() |





AP
0 3
4 8 MP Tenaga kerja
Pada tahap I Penambahan tenaga kerja akan
meningkatkan produksi total maupun produksi rata-rata karena itu hasil yang
diperoleh dari tenaga kerja masih jauh lebih besar dari tambahan upah yang
dibayarkan.
Pada tahap II karena berlakunya
LDR baik MP maupun AP mengalami penurunan namun
nilai keduanya masih positif, penambahan tenaga kerja akan tetap
menambah produksi total sampai mencapai nilai maksimum
Pada tahap III perusahaan tidak
mungkin melanjutkan produksi karena penambahan tenaga kerja justeru menurunkan
produksi total.
Alokasi tenaga kerja dianggap
efisien bula W = MP (P)
- Model Produksi Dengan Dua Faktor Produksi
Variabel
Dalam Pembahasan ini kita melonggarkan
asumsi adanya asumsi factor produksi
tetap, baik barang modal maupun tenaga kerja bersifat variabel.
- Isokuan (isoquant)
Isokuan adalah kurva yang menggambarkan berbagai kombinasi penggunaan
dua macam factor produksi variabel
secara efisien dengan tingkat teknologi tertentu yang menghasilkan
tingkat produksi yang sama. Missal :
Tabel Diagram
Isokuan

|



Mesin
|
Tenaga
kerja
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
![]() ![]() |
||
1
2
3
4
|
5
30
80
105
|
20
45
105
135
|
45
105
150
180
|
80
150
180
240
|
![]() ![]()
135
![]() ![]()
210
|

Asumsi-asumsi Isokuan
1)
Konveksitas (Convexity)
Asumsi konveksitas analog dengan sumsi pada pembahasan prilaku
konsumen, yaitu kurva indiferensi yang menurun dari kiri atas ke kanan bawah (down ward solping) produsen dapat melakukan
berbagai kombinasi penggunaan dua macam factor produksi untuk menjaga tingkat
produksi tetap.
Kesediaan produsen untuk mengorbankan factor produksi yang satu demi
menambah penggunaan factor produksi yang lain, untuk menjaga tingkat produksi
pada isokuan yang sama disebut derajat teknik subtitusi factor produksi atau Marginal rate of technical substitution (MRTS)
adalah bilangan yang menunjukan berapa unit factor produksi L harus dikorbankan
untuk menambah 1 unit factor produksi K pada tingkat produksi yang sama, jika L
adalah tenagakerja dan K adalah barang modal (mesin), maka MRTSlk adalh berapa
unit tenaga kerja yang harus dikorbankan untuk menambah 1 unit mesin demi
menjaga produksi pada tingkat yang sama.
Diagram
Marginal Rate of Technical
Subtitution (MRTS)


![]() |


Isokuan

(MPL . ∂L) +
(MPK . ∂K) = 0
MPL . ∂L =
-MPK . ∂K
MPL/MPK = - ∂K/∂L = MRTSlk
Diminishing of MRTS/Nilai MRTS menurun disebabkan
factor produksi yang langka, dalam kasus-kasus tertentu, nilai MRTS akan
kosntant atau nol hal ini disebabkan factor produksi bersifat subtitusi
sempurna (perfect substitution)
Kurva Anggaran Produksi (Isocost)
Isocost adalah kurva yang
menggambarkan berbagai kombinasi penggunaan dua macam factor produksi yang
memerlukan biaya yang sama. Jika harga factor produksi tenagakerja adlah upah
(w) dan harga factor produksi barang modal adalah sewa( r ) maka kurva isocost
(I) adalah:
I = rK + wL
Sudut kemiringan kurva isocost
adalah rasio harga kedua factor produksi, jika terjadi perubahan harga factor
produksi kurva I berotasi, jika yang
berubah adalah kemampuan anggaran, kurva socost bergeser sejajar.
Mesin Mesin
![]() |
|||
![]() |
|||





0 Tenaga kerja 0 Tenaga kerja
Rotasio kurva isocost Pergeseran kurva isocost
BAB VI
TEORI BIAYA PRODUKSI
Dalam pembahasan ini beberapa
asumsi yang digunakan adalah:
- Perusahaan bergerak di pasar persaingan sempurna, harga output ditentukan oleh pasar dan berapap pun akan habis terjual. Perusahaan tidak perlu merencanakan strategi penjualan, yang harus dipikirkan hanyalah menentukan tingkat output agar biaya produksi per unit dapat diminimalkan.
- Factor produksi atau input yang digunakan adalah barang modal dan tenaga kerja, dalam jangka pendek hanya tenaga kerja yang bersifat variabel
- Konsep Biaya
Dalam pembahasan terdahulu pernah dibahas
konsep biaya, berkaitan konsep tersebut kita mengenal biaya eksplisit dan biaya
implicit. Explicit cost adalah biaya-biaya yang secara nyata terlihat terutama
melalui laporan keuangan, biaya listerik, telpon dan air demikian juga dengan
pembayarang upah buruh dan gaji karyawan. Biaya impllisit merupakan biaya
kesempatan (opportunity cost)
- Biaya Tenaga Kerja
Biaya tenagakerja adalah biaya yang harus dikeluarkan dalam
menggunakan tenaga kerja perorang persatuan waktu dinotasikan dengan w
- Biaya Barang dan Modal
Ada perbedaan konsep antara ekonomi dengan akuntansi dalam
perhitungan biaya barang modal, akuntansi menggunakan konsep biaya historis,
maka harus disusutkan (depreciation cost) sementara ekonomi melihat biaya
barnag modal sebagai biaya implicit, biaya ekonomi penggunaan barang modal
bukan lah seberapa besar uang yang harus dikeluarkan melainkan seberapa besar
pendapatan yang diperoleh bila mesin disewakan kepada perusahaan lain, karena
itu biaya barang modal diukur dengan
biaya sewa yang dinotasikan dengan t.
- Biaya kewirausahaan
Biaya kewirausahaan adalah biaya yang harus ditanggunga didalam
keberanianya mengambil resiko, makin tinggi resikonya makin tinggi laba yang
akan diperolehnya.
1. Biaya Produksi Jangka
Pendek
a.
Biaya Total, Biaya Tetap, dan
Biaya Variabel
Biaya total jangka pendek (total cost) sama dengan biaya tetap
ditambah biaya variabel. Biaya tetap (fixed cost) merupakan biaya yang besarnya
tidak tergantung pada jumlah produksi contohnya biaya barang modal, sewa
gedung bahkan ketika perusahaan tidak
berproduksi ( Q=0 )biaya tetap harus dikeluarkan.
Biaya variabel adalah biaya yang besarnya tergantung pada tingkat
produksi contohnya upah buruh, biaya bahan baku
TC
= FC + VC
di mana : TC = Total cost
FC = Biaya tetap jangka pendek
VC = biaya variabel jangka pendek
Diagram
Kurva TC, VC dan FC
![]() |



![]() |
0
Kuantitas
b. Biaya Rata-Rata (average cost AC)
Biaya rata-rata adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk
memproduksi satu unit output besarnya
biaya rata arata adalah TC/Q karena dalam jangka pendek TC=FC+VC maka
AC=AFC+AVC
atau
TC/Q=(FC/Q)+(VC/Q)
Di mana :
AC
= biaya rata-rata jangka pendek
AFC
= biaya tetap rata-rata jangka pendek
AVC
= biaya variabel rata-rata jangka pendek

Kurva
biaya rata-rata
Biaya

Ac
AVC


0
kuantitas
c. Biaya Marjinal
Biaya marginal adalah tambahan biaya karena menambah produksi
sebanyak 1 unit output jika biaya marginal jangka pendek dinotasikan MC dan
perubahan output adalah ∂Q maka
MC = ∂TC/∂Q
Dalam jangka pendek, perubahan biaya total disebabkan perubahan
biaya variabel
MC=∂VC/∂Q
Jika harga perunit tenaga kerja adalah P
dan perubahan penggunaan tenaga kerja adalah ∂V maka
∂VC=p.∂V
MC
=P.(∂V/∂Q): karena MP adalah ∂Q/∂V
Maka
MC
= P(1/MP)
Biaya Produksi Jangka Panjang
Dalam jangka panjang semua biaya
adalah variabel, Karen itu biaya yang relevan dalam jangka panjang adalah biaya
total, biaya variabel, biaya rata-rata dan biaya marjinal, perubahan biaya
total adalah sama dengan perubahan biaya variabel dan biaya marjinal.
Biaya total jangka panjang adalah
biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi seluruh output dan semuanya bersifat variabel
LTC
= LVC
Di mana :
LTC = biaya total jangka panjang
LVC
= biaya variabel jangka panjang
Biaya marjinal adalah tambahan
biaya karena menambah produksi sebanyak satu unit, ∂TC=∂VC
LMC
=∂LTC/∂Q
Di mana :
LMC = Biaya marginal jangka panjang
∂LTC =
perubahan biaya total Jangka panjang
∂Q = perubahan output
Biaya rata-rata adalah TC/Q
LAC
= LTC/∂Q
Di mana :
LAC
= biaya rata-rata jangka panjang
Q = jumlah output
Hubungan Antar
Kurva
1.
Kurva biaya tetap rata-rata
FC = C, dimana C adalah konstanta
∂TC/∂Q = 0
Artinya biaya tetap tidak berubah karena
perubahan output
Biaya tetap
rata-rata : AFC = FC/Q =C/Q
AFC hanya kan 0
bila Q=ȹ (karena itu AFC tidak pernah mencapai nol)
2.
Hubungan biaya rata-rata dengan biaya marginal
Kurva
biaya marjinal (MC) memotong biaya rata-rata (AC) di titil AC minimum,
Bila
MC memotong AC pada saat minimum, maka MC memotong AC di titik AC’ = 0 atau
∂AC/∂Q = 0
AC
= TC/Q
Q(∂TC/∂Q) –
TC (∂Q/∂Q)

Q2
= Q.MC – TC = 0



AC = MC Terbukti
3. Dalam jangka pendek, biaya
marjinal hanya dipengaruhi oleh perubahan biaya variabel
TC = FC + VC
MC = ∂TC/∂Q
∂FC ∂VC


∂Q
∂Q
=
0 + ∂VC/∂Q terbukti
4. Kurva MC memotong kurva
AVC di titik minimum AVC akan minimum bila AVC’=0
AVC = VC/Q
![]() |


AVC
MC
5. Kurva AVC tidak akan
pernah berpotongan dengan kurva AC
TC = FC+ VC



AC AFC
AVC
Kurva AC akan berpotongan dengan AVC bila AC = AVC
VC/Q = TC/Q + FC/Q
Dari persamaan di atas AVC = AC bila FC/Q=0 di mana Q = ∂
karena itu AC tidak akan berpotongan dengan AVC
BAB
VII
MEMAKSIMALKAN
LABA
Laba atau keuntungan merupakan nilai penerimaan total dari
perusahaan di kurangi biaya total yang dikeluarkan jika laba dinotasikan π
pendapatan total dinotasikan dengan TR dan biaya total adalah TC maka
π = TR
– TC
perusahaan dikatakan
mendapatkan laba bila π bernilai positif (π > 0) dimana TR > TC laba maksimum tercapai bila π maksimum.
Bagaimana perusahaan menghitung
laba maksimum? Tiga pendekatan menghitung laba maksimum:
a.
Pendekatan Totalitas (Totality Approach)
Pendekatan totalitas dengan
cara membandingkan pendekatan total (TR) dan biaya total (TC) pendapatan total sama dengan unit output yang
terjual dikali dengan harga output per unit, jika harga jual perunit output
adalah P maka TR = P.Q.
Pada saat pembahasan teori
biaya bahwa TC = FC + VC dalam
pendekatan totalitas biaya variabel per unit output dianggap konstan
sehingga biaya variabel adalah jumlah unit output (Q) dikalikan biaya variabel
per unit jika biaya variabel per unit adalah v maka VC = v.Q dengan demikian
π =
PQ-(FC+vQ)
bila dilihat dalam bentuk
diagram
Diagram
Kurva TR dan TC

TR = PQ







0 Q* Kuantitas
Cara menghitung Q* dapat diturunkan
dari persamaan π =
PQ-(FC+vQ)
π =
P.Q*- (FC+v.Q*)
titik
impas tercapai pada saat π sama dengan 0
0 = P.Q* - FC – V.Q*
= P.Q* - v.Q*-FC
= (P-v).Q* - FC
Q*
= FC/(P-V)
Contoh
:
Seorang
ibu berencana menjual jajanan anak berupa permen coklat buatan sendiri dan
hasilnya dipasarkan ke sekolah dasar, jumlah permintaan potensial (murid yang
diberi uang jajan) adalah 1000 orang per hari untuk mewujudkan rencananya ibu
membeli mesin produksi seharga Rp.5 Juta biaya per biji permen coklat Rp.
250,00 harga jual per biji permen Rp. 500,00.
pertanyaan
apakah rencana tersebut layak dilaksanakan?
Jawab:
Diketahui
FC = Rp. 5.000.000,00
v = Rp. 250,00
P = Rp. 500,00
Untuk
mengetahui titik impas, jumlah permen yang harus dijual adlah Q*
Jawab:
Q* = FC/(P-V)
Q* =
5.000.000/(500-250) = 20.00 biji permen
Untuk
mencapai titik impas maka permen yang harus terjual adalah sebanyak 20.000 biji
permen rencana tersebut tergantung dari optimism ibu, apakah target tersebut
terlalu berat atau tidak?
Cara
ini memiliki beberapa kelemahan:
- Dalam praktek sulit membedakan antara
biaya tetap dan biaya variabel.
- Mengabaikan gejala penurunan
pertambahan hasil (LDR)
PENDEKATAN RATA-RATA (AVERAGE
APPROACH)
Dalam
pendekatan ini perhitungan laba dilakukan dengan cara membandingkan antara AC
dengan P. laba total adalah laba per unit dikali dengan jumlah yang terjual
π = (P-AC).Q
dalam
persamaan diatas akan diperoleh laba bila P lebih tinggi dari AC. Implikasi
dari pendekatan ini perusahaan harus menjual sebanyak banyaknya agra laba makin
besar
Contoh:
PT Tani Makmur ingin menanam
singkonng di lampung, singkong akan dibeli di lahan oleh produsen tapioca Rp.
150,00 per kilo gram, di perkirakan
setiap hektar akan menghasilkan singkong 25 Ton, biaya produksi adalah sebagai
berikut:
- Biaya persiapan lahan Rp. 500.000,00
per hektar
- Biaya penanaman dan perawatan
(termasuk pupuk dan obat obatan) serta tenaga kerja Rp. 1.000.000,00 per hektar
- Biaya panen (pencabutan dan
pemotongan) Rp. 10,00 per Kg
Ditanyakan:
Jika
perusahaan menargetkan keuntungan 1.000.000.000,00 pada musim tanam mendatang
berapa hektar singkong yang harus
ditanam
Jawab:
- Hitung biaya rata rata singkong per
kilogram
- Biaya pembersihan lahan dan perawatan
Rp. 1.500.000,00 / hektar
- Jika per hektar menghasilkan 25 Ton
maka biaya rata-rata persiapan adalah Rp. 60,00/kg (1.500.000,00/25000)
sehingga AC adalah Rp.70,00/kg (60+10)
- Harga jual singkonng Rp.150,00/kg
π = (P-AC).Q
1.000.000.000,00 = (150-70)Q
Q = (1.000.000.000,00 : 80 ) Kg
= 12.500.000 kg
= 12.500 ton
Jumlah yang harus diproduksi
untuk mnghasilkan keuntungan Rp. 1M adalah 12.500 ton sehingga lahan yang harus
dipersiapkan adalah 12.500 : 25 = 500 hektar
Pendekatan ini mengabaikan LDR
PENDEKATAN MARJINAL (Marginal Aproach)
Pendekatan
marginal perhitungna laba dilakukan dengan membandingkan MCdengan MR laba
maksimum akan tercapai pada saat MR=MC
- Penjelasan Secara Matematik
π = TR – TC
laba maksimum tercapai apabila
turunan pertama fungsi π (∂π/∂Q) = 0 dan nilainya turunan pertama TR (∂TR/∂Q
atau MR) dikurangi niali turunan pertama TC (∂TC/∂Q atau MC)
|








= MR- MC = 0

BAB VIII
PASAR PERSAINGAN SEMPURN
Pasar persaingan sempurna (perfect competition) adalah
sebuah jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli
yang sangat banyak dan produk yang dijual bersifat homogen. Harga terbentuk melalui mekanisme pasar dan hasil interaksi antara penawaran dan permintaan sehingga penjual dan pembeli di pasar ini tidak dapat memengaruhi harga dan hanya berperan sebagai penerima harga (price-taker).
1. Ciri – ciri pasar persaingan sempurna
- Barang yang dijual bersifat homogeny
Homogeny produk merupakan produk yang dapat memberikan
kepuasan (utilitas) kepada konsumen tanpa konumen harus tahu siapa pembuatnya
- Jumlah penjual dan pembeli banyak
Penjual
dan pembeli tersedia banyak dalam pasar sehingga konsumen tidak kesulitan
mencari barang yang dibutuhkan dan produsen memasarkan produk
- Terdapat kebebasan keluar masuk pasar, baik rugi pembeli maupun penjual
Dalam
pasar persaingan sempurna factor produksi mobilitasnya tidak terbatas, artinya
keterrsedian factor produksi mudah untuk didapatkan, dan untuk dipindahkan
- Ada mobilitas barang sehungga pembeli dapat memperoleh barang dalam jumlah berapapun
- Penjual dan pembeli memahami keadaan pasar
Informasi
sempurna tersedia sehingga penjual dan pembeli memahami kadaan pasar
·
Output Perusahaan Relatif kecil
Dalam
jangka pendek maupun jangka panjang perusahaan berproduksi efisien
(biayarata-rata terendah) namun output secara individu perusahaan rendah bila
dibandingkian seluruh perusahaan dalam induteri
2. Manfaat pasar persaingan sempurna
a. Bagi produsen, yaitu adanya kemauan keras untuk menciptakan
efisiensi usaha, misalnya melalui perbaikan system manajemen dan organisasi,
penemuan baru di bidang teknologi produksi, penemuan metode kerja yang lebih
efisien, dan sebagainya.
Adanya usaha yang keras tersebut didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan:
1. adanya persaingan dari banyak penjual.
2. adanya keuntungan normal saja secara jangka panjang.
3. produsen tak dapat menentukan harga sebab produknya merupakan sebagian kecil dari seluruh suplai yang ada.
Adanya usaha yang keras tersebut didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan:
1. adanya persaingan dari banyak penjual.
2. adanya keuntungan normal saja secara jangka panjang.
3. produsen tak dapat menentukan harga sebab produknya merupakan sebagian kecil dari seluruh suplai yang ada.
b. Bagi konsumen, manfaat pasar persaingan sempurna antara lain:
1. harga adalah relative murah.
2. intensitas kepuasan adalah maksimum karena konsumen dapat memilih secara bebas sesuai dengan yang diinginkan.
3. kemungkinan kecil terdapat barang tiruan
1. harga adalah relative murah.
2. intensitas kepuasan adalah maksimum karena konsumen dapat memilih secara bebas sesuai dengan yang diinginkan.
3. kemungkinan kecil terdapat barang tiruan
3.
Kebaikan dan keburukan pasar persaingan sempurna
a. Kebaikan pasar persaingan
sempurna
- Memaksimalkan Efisiensi
Efisiensi yang dimaksud mencakup 2 aspek, yaitu
efisiensi produktif dan efisiensi alokatif. Perusahaan dalam pasar persaingan
sempurna akan mendapatkan untung jika biaya produksi dalam biaya paling minim.
- Kebebasan bertindak dan memilih
Pasar persaingan sempurna dapat menghindari wujud konsentrasi
kekuasaan pada bagian golongan kecil di masyarakat. Umumnya, dalam pasar
persaingan sempurna tidak seorang pun mempunyai kekuasaan dalam menentukan
harga, jumlah produksi, dan jenis barang yang dproduksikan.
b. Keburukan
pasar persaingan sempurna
a.
Pasar persaingan sempurna tidak
mendorong inovasi
b.
Pasar persaingan sempurna
menimbulkan biaya social
c.
Pasar persaingan sempurna
membatasi pilihan konsumen
d.
Biaya dalam pasar persaingan
sempurna cenderung lebih tinggi
e.
Distribusi pendapatan tidak
merata
BAB IX
PASAR PERSAINGAN MONOPOLI
1.
Pengertian Pasar Monopoli
Kata “monopoli” berasal dari kata Yunani yang berarti
“penjual tunggal“. Disamping itu istilah monopoli sering disebut juga “antitrust”
untuk pengertian yang sepandan dengan istilah “antimonopoly” atau istilah
“dominasi” yang dipakai oleh masyarakat Eropa yang artinya sepadan dengan arti
istilah “monopoli“ dikekuatan pasar. Dalam praktek keempat istilah tersebut
yaitu istilah monopoli, antitrust, kekuatan pasar dan istilah dominasi saling
ditukarkan pemakaiannya.Keempat istilah tersebut dipergunakan untuk menunjukan
suatu keadaan dimana seseorang menguasai pasar, dimana pasar tersebut tidak
tersedia lagi produk subtitusi atau produk subtitusi yang potensial dan
terdapatnya kemampuan pelaku pasar tersebut untuk menerapkan harga produk
tersebut yang lebih tinggi, tanpa mengikuti hukum persaingan pasar atau hukum
tentang permintaan pasar.
Jadi Pasar monopoli adalah suatu
bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran yang ditandai oleh adanya satu
penjual / produsen dipasar berhadapan dengan permintaan seluruh pembeli atau
konsumen.
Pelaku usaha adalah setiap orang atau pun badan usaha
, baik yang berbentuk badan hukum atau tidak, yang didirikan atau berkedudukan
atau melakukan kegiatan dalam wilayah Republik Indonesia yang menyelenggarakan
berbagai kegiatan dalam bidang ekonomi.
2. Sifat dan ciri pasar
Monopoli
Ciri dan sifat utama pasar ini
adalah adanya seorang penjual yang menguasai pasar dengan jumlah pembeli yang
sangat banyak.
Ciri-ciri yang lain dari pasar monopoli:
a) Tidak terdapatnya barang pengganti yang
memiliki persamaan dengan produk monopolis; dan adanya hambatan yang besar
untuk dapat masuk ke dalam pasar.
b)
Tidak ada barang
subtitusi/pengganti yang mirip (close substitute )
c)
Produsen memiliki kekuatan
menetukan harga
d)
Tidak ada pengusaha lain yang
memasuki pasar tersebut karena ada hambatan berapa keunggulan perusahaan.
3. Penyebab terjadinya pasar
persaingan monopoli
Ada beberapa
penyebab terjadi pasar monopoli,diantara penyebabnya adalah sebagai berikut:
a)
Ditetapkannya Undang-undang
(Monopoli Undang-undang). Atas pertimbangan pemerintah, makapemerintah dapat
memberikan hak pada sutau perusahaan seperti PT Pos dan Giro, PT.
PLN. hasil pembinaan mutu dan spesifikasi yang tidak dimiliki oleh
perusahaan lain, sehingga lama kelamaan timbul kepercayaan masyarakat untuk
selalu menggunakan produk tersebut.
b)
Hasil cipta atau karya
seseorang yang diberikan kepada suatu perusahaan untuk diproduksi, yang kita
kenal dengan istilah hak paten atau hak cipta.
4. Hal – Hal menyebabkan
kerugian pasar Persaingan monopoli dan cara untuk mencegah kerugian pasar
Monopoli
Kerugian-kerugian
yang disebabkan oleh pasar monopoli:
- Ketidak adilan, karena monopolis akan memperoleh keuntungan diatas keuntungan normal.
- Volume produksi ditentukan oleh monopolis
- Terjadi eksploitasi oleh monopolis terhadap konsumen dan pemilik faktor-faktor produksi
Pemerintah dapat mencegah
kergian-kerugian yang disebakan pelaku monopoli dengan cara berikut:
- Mencegah
munculnya monopoli dengan undang-undang Pemerintah mendirikan perusahaan tandingan yang mampu
menyaingi monopolis
Membuka impor untuk barang yang diproduksi oleh monopolis
Campur tangan pemerintah dalam menentukan harga.
Pengertian Praktek monopoli dan
persaingan usaha tidak sehat menurut UU no.5 Tahun 1999 tentang Praktek
monopoli adalah pemusatan kekuatan ekonomi oleh satu atau lebih pelaku usaha
yang mengakibatkan dikuasainya produksi dan atau pemasaran atas barang dan atau
jasa tertentu sehingga menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan dapat
merugikan kepentingan umum. Undang-Undang Anti Monopoli No 5 Tahun 1999 memberi
arti kepada monopolis sebagai suatu penguasaan atas produksi dan atau pemasaran
barang dan atau atas penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku usaha atau
kelompok pelaku usaha (pasal 1 ayat (1) Undang-undagn Anti Monopoli )
Sementara
yang dimaksud dengan “praktek monopoli” adalah suatu pemusatan kekuatan ekonomi
oleh salah satu atau lebih pelaku yang mengakibatkan dikuasainya produksi dan
atau pemasaran atas barang dan atau jasa tertentu sehingga menimbulkan suatu
persaingan usaha secara tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan umum.
5. Dampak positif dan negatif prilaku monopoli
1. Dampak positif
Globalisasi Monopoli dilihat dari
aspek kreatifitas dan daya saing dengan semakin terbukanya pasar untuk
produk-produk ekspor maka diharapkan tumbuhnya kreatifitas dan peningkatan
kualitas produksi yang disebabkan dorongan untuk tetap eksis ditengah persaingan
global, secara natural ini akan terjadi manakala kesadaran akan keharusan
berinivasi muncul dan pada giliranya akan menghasilkan produk2 dalam negeri
yang handal dan berkualitas. Disisi lain kondisi dimana kapababilitas daya
saing yang rendah dan ketidakmampuan Indonesia mengelola persaingan akan
menimbulkan mimpi buruk begi perekonomian negeri ini, hal ini akan mendatangkan
berbaga dampak negatif globalisasi ekonomi seperti membajirnya produk2 negeri
asing seperti produk cina yang akhirnya mamatikan produksi dalam negeri, warga
negara Indonesia hanya akan menjadi tenaga kasar bergaji murah sedangkan
pekerjaan pekerjaan yang membutuhkan skill akan dikuasai ekspatriat asing, dan
sudah barang tentu lowongan pekerjaan yang saat ini sudah sangat sempit akan
semakin habis karena gelombang pekerja asing. Dampak positif globalisasi
ekonomi dari aspek permodalan, dari sisi ketersediaan akses dana akan
semaikin mudah memperoleh investasi dari luar negeri. Investasi secara langsung
seperti pembangunan pabrik akan turut membuka lowongan kerja. hanya saja dampak
positif ini akan berbalik 180 derajat ketika pemerintah tidak mampu mengelola
aliran dana asing, akan terjadi justru penumpukan dana asing yang lebih
menguntungkan pemilik modal dan rawan menimbulkan krisis ekonomi karena
runtuhnya nilai mata uang Rupiah. Belum lagi ancaman dari semakin bebas
dan mudahnya mata uang menjadi ajang spekulasi.Bayangkan saja jika sebuah
investasi besar dengan meilbatkan tenaga kerja lokal yang besar tiba-tiba
ditarik karena dianggap kurang prospek sudah barang tentu hal ini bisa
memengaruhi kestabilan ekonomi.
Dampak positif globalisasi ekonomi dari sisi semakin mudahnya diperoleh barang impor yang dibutuhkan masyarakat dan belum bisa diproduksi di Indonesia, alih tehnologi juga bisa terbuka sangat lebar, namun kondisi ini juga bisa berdampak buruk bagi masyarakat karena kita cenderung hanya dijadikan objek pasar, studi kasus seperti produksi motor yang di kuasai Jepang, Indonesia hanya pasar dan keuntungan penjualan dari negeri kita akan dibawa ke Jepang memperkaya bangsa Jepang. Dampak positif globalisasi ekonomi dari aspek meningkatnya kegiatan pariwisata, sehingga membuka lapangan kerja di bidang pariwisata sekaligus menjadi ajang promosi produk Indonesia.
2.
Dampak negatif
Dari prilaku monopoli Globalisasi dan liberalisme
pasar dikampayekan oleh para pengusungnya sebagai cara untuk mencapai standar
hidup yang lebih tinggi, namun bagi para penentangnya globalisasi hanya kedok
para kapitalis yang akan semakin melebarnya ketimpangan distribusi pendapatan
antar negara kaya dengannegara berkembang dan miskin. Penguasaan kapital
yang lebih besar dengan menciptakan pasar global
Sesuai dalam Pasal 1 ayat (2)
Undang-Undang Anti Monopoli.
1. Asas dan Tujuan Antimonopoli dan
Persaingan Usaha
Asas Pelaku usaha di Indonesia dalam menjalankan kegiatan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan memperhatikan keseimbangan antara kepentingan pelaku usaha dan kepentingan umum
Asas Pelaku usaha di Indonesia dalam menjalankan kegiatan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan memperhatikan keseimbangan antara kepentingan pelaku usaha dan kepentingan umum
2. TujuanUndang-Undang (UU) persaingan
usaha
adalah
Undang-undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat (UU No.5/1999) yang bertujuan untuk memelihara pasar
kompetitif dari pengaruh kesepakatan dan konspirasi yang cenderung mengurangi
dan atau menghilangkan persaingan.
3. Kepedulian utama dari UU persaingan
usaha adalah promoting competition dan memperkuat kedaulatan konsumen.
6. Monopoli yang Tidak Dilarang dan yang
dilarang
Monopoli yang Tidak
Dilarang
a.
Monopoli by Law
Monopoli
oleh negara untuk cabang-cabang produksi penting bagi negara dan menguasai
hajat hidup orang banyak.
b. Monopoli by Nature
Monopoli yang
lahir dan tumbuh secara alamiah karena didukung iklim dan lingkungan tertentu.
c.
Monopoli by Lisence
Izin
penggunaan hak atas kekayaan intelektual.
Perjanjian
yang dilarang dalam Antimonopoli dan Persaingan Usaha
Jika dibandingkan dengan pasal 1313 KUH Perdata, UU No.5/199 lebih menyebutkan secara tegas pelaku usaha sebagai subyek hukumnya, dalam undang-undang tersebut, perjanjian didefinisikan sebagai suatu perbuatan satu atau lebih pelaku usaha untuk mengikatkan diri terhadap satu atau lebih pelaku usaha lain dengan nama apapun, baik tertulis maupun tidak tertulis . Hal ini namun masih menimbulkan kerancuan. Perjanjian dengan ”understanding” apakah dapat disebut sebagai perjanjian. Perjanjian yang lebih sering disebut sebagai tacit agreement ini sudah dapat diterima oleh UU Anti Monopoli di beberapa negara, namun dalam pelaksanaannya di UU No.5/1999 masih belum dapat menerima adanya ”perjanjian dalam anggapan” tersebut.
Sebagai perbandingan dalam pasal 1 Sherman Act yang dilarang adalah bukan hanya perjanjian (contract), termasuk tacit agreement tetapi juga combination dan conspiracy. Jadi cakupannya memang lebih luas dari hanya sekedar ”perjanjian” kecuali jika tindakan tersebut—collusive behaviour—termasuk ke dalam kategori kegiatan yang dilarang dalam bab IV dari Undang-Undang Anti Monopoli .
Jika dibandingkan dengan pasal 1313 KUH Perdata, UU No.5/199 lebih menyebutkan secara tegas pelaku usaha sebagai subyek hukumnya, dalam undang-undang tersebut, perjanjian didefinisikan sebagai suatu perbuatan satu atau lebih pelaku usaha untuk mengikatkan diri terhadap satu atau lebih pelaku usaha lain dengan nama apapun, baik tertulis maupun tidak tertulis . Hal ini namun masih menimbulkan kerancuan. Perjanjian dengan ”understanding” apakah dapat disebut sebagai perjanjian. Perjanjian yang lebih sering disebut sebagai tacit agreement ini sudah dapat diterima oleh UU Anti Monopoli di beberapa negara, namun dalam pelaksanaannya di UU No.5/1999 masih belum dapat menerima adanya ”perjanjian dalam anggapan” tersebut.
Sebagai perbandingan dalam pasal 1 Sherman Act yang dilarang adalah bukan hanya perjanjian (contract), termasuk tacit agreement tetapi juga combination dan conspiracy. Jadi cakupannya memang lebih luas dari hanya sekedar ”perjanjian” kecuali jika tindakan tersebut—collusive behaviour—termasuk ke dalam kategori kegiatan yang dilarang dalam bab IV dari Undang-Undang Anti Monopoli .
Perjanjian
yang dilarang dalam UU No.5/1999 tersebut adalah perjanjian dalam bentuk sebgai
berikut :
(a) Oligopoli
(b) Penetapan harga
(c) Pembagian wilayah
(d) Pemboikotan
(e) Kartel
(f) Trust
(g) Oligopsoni
(h) Integrasi vertikal
(i) Perjanjian tertutup
(j) Perjanjian dengan pihak luar negeri
Perjanjian yang dilarang penggabungan, peleburan, dan
pengambil-alihan:
• Penggabungan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu Perseroan/Badan Usaha atau lebih untuk menggabungkan diri dengan Perseroan/Badan Usaha lain yang telah ada yang mengakibatkan aktiva dan pasivadari Perseroan/Badan Usaha yang menggabungkan beralih karena hukum kepadaPerseroan/Badan Usaha yang menerima Penggabungan dan selanjutnya Perseroan/Badan Usaha yang menggabungkan diri berakhir karena hukum.
• Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu Perseroan/Badan Usaha atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu Perseroan/Badan Usaha baru yang karena hukum memperoleh aktiva dan pasiva dari Perseroan/Badan Usaha yang meleburkan diri dan Perseroan/Badan Usaha yang meleburkan diri berakhir karena hukum.
• Pengambilalihan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh pelaku usaha untuk memperoleh atau mendapatkan baik seluruh atau sebagian saham dan atau aset Perseroan/Badan Usaha. yang dapat mengakibatkan beralihnya pengendalian terhadap Perseroan/Badan Usaha tersebut.
BAB X
PASAR PERSAINGAN
MONOPOLISTIK
1.
Pengertian Pasar Persaingan Monopolistik
Pasar Monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana
terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan
dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun
setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang
membedakannya dengan produk lainnya. Contohnya adalah : shampoo, pasta gigi, dll. Meskipun fungsi semua shampoo sama yakni untuk membersihkan rambut, tetapi setiap produk yang dihasilkan produsen yang berbeda memiliki ciri khusus, misalnya perbedaan aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain.
2. Ciri – Ciri Pasar
Persaingan Monopolistik
Ciri-ciri dari pasar monopolistik
adalah:
§ Terdapat banyak penjual/produsen yang
berkecimpung di pasar.
§ Barang yang diperjual-belikan merupakan
differentiated product.
§ Para penjual memiliki kekuatan monopoli
atas barang produknya sendiri.
§ Untuk memenangkan persaingan setiap penjual
aktif melakukan promosi/iklan.
§ Keluar masuk pasar barang/produk
relatif lebih mudah.
Pada
pasar monopolistik, produsen memiliki kemampuan untuk memengaruhi harga
walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar monopoli atau oligopoli. Kemampuan ini berasal dari sifat
barang yang dihasilkan. Karena perbedaan dan ciri khas dari suatu barang,
konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek lain, dan tetap memilih merek
tersebut walau produsen menaikkan harga. Misalnya, pasar sepeda motor di
Indonesia. Produk sepeda motor memang cenderung bersifat homogen, tetapi masing-masing
memiliki ciri khusus sendiri. Sebut saja sepeda motor Honda, di mana ciri
khususnya adalah irit bahan bakar. Sedangkan Yamaha memiliki keunggulan pada
mesin yang stabil dan jarang rusak. Akibatnya tiap-tiap merek mempunyai
pelanggan setia masing-masing.
Pada pasar persaingan
monopolistik, harga bukanlah faktor yang bisa mendongkrak penjualan. Bagaimana
kemampuan perusahaan menciptakan citra yang baik di dalam benak masyarakat, sehingga membuat mereka mau membeli
produk tersebut meskipun dengan harga mahal akan sangat berpengaruh terhadap
penjualan perusahaan. Oleh karenanya, perusahaan yang berada dalam pasar
monopolistik harus aktif mempromosikan produk sekaligus menjaga citra
perusahaannya.
3. Kebaikan dan kelemahan
Pasar persaingan Monopolistik
Dua kebaikan penting dari perusahaan pasaran monopolistik adalah :
a.
Menghasilkan barang yang berbeda corak
Ciri ini meningkatkan kesejahteraan konsumen karena mereka dapat
memilih coral barang yang sesuai dengan selera dan kemampuannya.
b.
Distribusi pendapatan dalam masyarakat lebih merata
Oleh karena perusahaan terdiri dari perusahaan – perusahaan kecil
yang memperoleh untung normal, pemilik modal tak memiliki kekayaan yang berlebihan
dan kesempatan kerja yang diciptakan lebih besar.
Dua kelemahan utama dari
perusahaan pasaran monopolistik adalah :
a. Operasinya tidak seefisien
pasar persaingan sempurna karena
§ Harga lebih tinggi
§ Kwalitas produksi lebih
rendah
§ Pada kesemimbangan tidak
tercapai efisiensi produktif dan efisiensi alokatif
b. Perusahaan tidak mempunyai
galakan untuk melakukan inovasi
Modal yang lebih terbatas , pasar yang terbatas dan kecenderungan
untuk memperoleh keuntungan normal dalam jangka panjang menghalang firma untuk
menciptakan inovasi
BAB XI
PASAR PERSAINGAN OLIGAPOLI
1.
Pengertian Pasar Persaingan Oligapoli
Pasar oligopoli adalah pasar di mana penawaran satu
jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih
dari dua tetapi kurang dari sepuluh.Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk
menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga
perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk
menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga
jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga di antara pelaku
usaha yang melakukan praktik oligopoli menjadi tidak ada.
2.
Ciri-ciri dan macam-macam
pasar oligopoli
Ciri – ciri pasar oligopoli
1.
Terdapat beberapa penjual
2.
Barang yang dijual homogen atau beda corak
3.
Sulit dimasuki perusahaan baru
4.
Membutuhkan peran iklan
5.
Terdapat satu market leader (pemimpin pasar)
6.
Harga jual tidak mudah berubah
Macam - macam pasar oligopoli
1. Oligopoli
murni : menjual barang yang homogen. Biasanya
banyak dijumpai dalam industri yang menghasilkan bahan mentah.
Contoh : pasar semen, produsen bensin
2. Oligopoli
diferensial : menjual barang berbeda corak. Barang seperti itu umumnya
adalah barang akhir.
Contoh : pasar mobil, pasar sepeda motor
3.
Struktur Pasar Persaingan Oligopoly
Umumnya terbentuk pada
industri-industri yang memiliki capital intensive yang tinggi, seperti,
industri semen, industri mobil, dan industri kertas.
Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999, oligopoli dikelompokkan ke
dalam kategori perjanjian yang dilarang, padahal umumnya oligopoli terjadi
melalui keterkaitan reaksi, khususnya pada barang-barang yang bersifat homogen
atau identik dengan kartel, sehingga ketentuan yang mengatur
mengenai oligopoli ini sebagiknya digabung dengan ketentuan yang mengatur
Faktor-faktor Penyebab Terbentuknya Pasar Oligopoli
Ada dua faktor penting yang menyebabkan terbentuknya pasar oligopoli yaitu sebagai berikut
a. Efisiensi Skala Besar
Dalam dunia nyata, perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam
industri mobil, semen, kertas, pupuk dan peralatan mesin umumnya berstruktur oligopoli.
Teknologi padat modal (capital intensive) yang dibutuhkan dalam proses produksi
menyebabkan efisiensi (biaya rata-rata minimum) baru tercapai bila output
diproduksi dalam skala sangat besar. Dalam industri mobil, untuk satu jenis,
skala efisiensi baru tercapai jika produksi mobil minimal 50.000 sampai 100.000
unit per tahun. Bila perusahaan memproduksi tiga jenis mobil saja, output
minimal seluruhnya antara 200.000 – 300.000 unit per tahun. Selanjutnya bila
biaya produksi per mobil puluhan juta rupiah, maka dana yang dibutuhkan untuk
memproduksi sebanyak ratusan miliyar rupiah per tahun. Jika dihitung dengan
biaya investasi awal, maka perusahaan yang ingin memasuki industri mobil harus
menyiapkan dana triliunan rupiah.
Keadaan tersebut merupakan hambatan untuk masuk (barries to entry) bagi perusahaan-perusahaan pesaing. Tidak mengherankan jika dalam pasar oligopoli hanya terdapat sedikit produsen.
b. Kompleksitas Manajemen
Keadaan tersebut merupakan hambatan untuk masuk (barries to entry) bagi perusahaan-perusahaan pesaing. Tidak mengherankan jika dalam pasar oligopoli hanya terdapat sedikit produsen.
b. Kompleksitas Manajemen
Berbeda dengan tiga struktur pasar lainnya (persaingan
sempurna, monopoli, dan persaingan monopolistik), struktur pasar oligopoli
ditandai dengan kompetisi harga dan non harga. Perusahaan juga harus cermat
memperhitungkan setiap keputusan agar tidak menimbulkan reaksi yang merugikan
dari perusahaan pesaing. Karena itu dalam industri oligopoli, kemampuan
keuangan yang besar saja tidak cukup sebagai modal untuk bertahan dalam
industri. Perusahaan juga harus memiliki kemampuan manajemen yang sangat baik
agar mampu bertahan dalam struktur industri yang persaingannya begitu kompleks.
Tidak banyak perusahaan yang memiliki kemampuan tersebut, sehingga dalam pasar
oligopoli akhirnya hanya terdapat sedikit produsen.tur mengenai kartel
4.
Kebaikan dan kelemahan pasar persaingan
oligopoly
Pada prakteknya, pasar oligopoli
memiliki kebaikan sebagai berikut :
- Adanya efisiensi dalam menjalankan kegiatan produksi
- Persaingan di antara perusahaan akan memberikan keuntungan bagi konsumen dalam hal harga dan kualitas barang.
Selain menawarkan keuntungan, pasar
oligopoli juga memiliki kelemahan, yaitu :
- Dibutuhkan investasi dan modal yang besar untuk memasuki pasar, karena adanya skala ekonomis yang telah diciptakan perusahaan sehingga sulit bagi pesaing baru untuk masuk ke dalam pasar.
- Apabila terdapat perusahaan yang memiliki hak paten atas sebuah produk, maka tidak memungkinkan bagi perusahaan lain untuk memproduksi barang sejenis.
- Perusahaan yang telah memiliki pelanggan setia akan menyulitkan perusahaan lain untuk menyainginya
- Adanya hambatan jangka panjang seperti pemberian hak waralaba oleh pemerintah sehingga perusahaan lain tidak bisa memasuki pasar
- Adanya kemungkinan terjadinya kolusi antara perusahaan di pasar yang dapat membentuk monopoli atau kartel yang merugikan masyarakat
Kartel adalah kelompok produsen independen yang
bertujuan menetapkan harga, untuk membatasi suplai dan kompetisi.
Guna menghindari dampak buruk yang mungkin ditimbulkan oleh
pasar oligopoli, maka pemerintah dapat membuat kebijakan sebagai berikut :
- Memberikan aturan kemudahan bagi perusahaan baru untuk masuk ke dalam pasar dan ikut menciptakan persaingan, seperti masuknya Petronas dan Shell
- Memberlakukan undang-undang anti kerjasama antar produsen, yaitu dengan diberlakukannya UU anti monopoli No. 5 Tahun 1999
Untuk mengawasi persaingan usaha di Indonesia, pemerintah
telah membentuk satu badan independen yaitu Komisi Pengawas Persaingan Usaha
yang disingkat dengan KPPU.
Dengan adanya KPPU diharapkan dampak negatif dari oligopoli dapat dihindar
5.
Hambatan Dalam Persaingan
Oligopoli
Biasanya perusahaan yang bermain dalam persaingan oligopoli adalah perusahaan yang telah mapan, baik dari segi pengalaman, modal, sumber daya (manusia dan bahan baku) serta teknologi. Oleh karena itu, untuk persaingan oligopoli agaknya sukar bagi perusahaan baru untuk memasukinya, terutama pada persaingan yang didalamnya terdapat kesepakatan/kartel.
Biasanya perusahaan yang bermain dalam persaingan oligopoli adalah perusahaan yang telah mapan, baik dari segi pengalaman, modal, sumber daya (manusia dan bahan baku) serta teknologi. Oleh karena itu, untuk persaingan oligopoli agaknya sukar bagi perusahaan baru untuk memasukinya, terutama pada persaingan yang didalamnya terdapat kesepakatan/kartel.
Adapun hambatan-hambatan itu diantaranya adalah sebagai
berikut :
a. Skala
Ekonomis
Perusahaan yang telah lama berproduksi dan beroperasi relatif
lebih memiliki kesempatan untuk menikmati skala ekonomis, karena untuk
memperbesar produksinya perusahaan tersebut cukup menambah dari produksi yang
sudah ada, sehingga sangat memungkinkan untuk menurunkan biaya produksi dan
relatif akan mampu menjual produksinya dengan harga yang relatif lebih murah
bila dibandingkan para pendatang baru.
b. Ongkos
Produksi yang Berbeda
Perusahaan bisa menurunkan biaya produksi dengan membuka
kapasitas produksi baru daripada tetap menggunakan kapasitas yang lama dan
seterusnya, sementara bagi perusahaan baru hal itu dilakukan karena harus
mengeluarkan segala macam biaya yang tidak disertai dengan produksi langsung
(misalnya biaya pendidikan karyawan agar menjadi terampil).
c. Keistimewaan
Hasil Produksi
Bagi perusahaan yang telah lama berdiri dan sama lamanya
dengan produk yang dihasilkan menyebabkan produk tersebut menjadi dikenal oleh
masyarakat dan menciptakan konsumen yang loyal pada produknya. Selain itu,
berhubung dengan tingkat kerumitan produk yang dihasilkan membuat perusahaan baru
haruslah dengan cermat dan hati-hati mempelajarinya sehingga membutuhkan waktu
yang lama, sementara bagi perusahaan lama hal tersebut adalah hal biasa.
Selanjutnya, keistimewaan lain adalah bahwa perusahaan lama menghasilkan produk yang berfungsi sama akan tetapi disesuaikan dengan tingkatan pemakaiannya. Misalkan, INTEL, perusahaan penghasil processor terkenal, sebelumnya bersaing dengan Cyrix dan AMD dengan mengandalkan produknya, yaitu Intel Pentium (1-4). Akan tetapi, berhubung banyak pemakai komputer (PC) hanya untuk menjalankan operasi-operasi/program biasa seperti pengolah data, spreadsheet dan tampilan slide yang hanya membutuhkan procesor biasa yang umumnya diisi oleh Cyrix dan AMD, maka INTEL pun membuat Celeron dengan harga relatif sama dengan pesaingnya, namun dengan kemampuan sama dengan pendahulunya (Pentium 1-4)
Selanjutnya, keistimewaan lain adalah bahwa perusahaan lama menghasilkan produk yang berfungsi sama akan tetapi disesuaikan dengan tingkatan pemakaiannya. Misalkan, INTEL, perusahaan penghasil processor terkenal, sebelumnya bersaing dengan Cyrix dan AMD dengan mengandalkan produknya, yaitu Intel Pentium (1-4). Akan tetapi, berhubung banyak pemakai komputer (PC) hanya untuk menjalankan operasi-operasi/program biasa seperti pengolah data, spreadsheet dan tampilan slide yang hanya membutuhkan procesor biasa yang umumnya diisi oleh Cyrix dan AMD, maka INTEL pun membuat Celeron dengan harga relatif sama dengan pesaingnya, namun dengan kemampuan sama dengan pendahulunya (Pentium 1-4)
5 komentar:
mas boleh minta softcopy aslinya ga? semua grafik atau kurva nya gakebaca di blog ini, mungkin bisa dikirim jika berkenan ke alamat email faqriitufadli@yahoo.com terima kasih sebelumnya:-)
mas mau softcopy nya boleh engga ?:) kurvanya tidak muncul hehe.makasih
kirim ke email ini ya hnurjanah66@gmail.com makasih
mas, kurvanya ga kelihatan
bisa minta softcopy nya?
alamatnya, gear_ian@yahoo.co.id
terima kasih...
Casino at Mohegan Sun Tickets - Ticketmaster
Buy Casino at 울산광역 출장마사지 Mohegan Sun tickets at Ticketmaster.com. Find Casino at Mohegan 고양 출장마사지 Sun venue concert and event schedules, venue information, 천안 출장마사지 directions, Thu, Dec 16Miss America 100th Sat, Dec 18Goosemas 2021Dec 31, 2022Bowzers OddsMon, 제주도 출장안마 Dec 13Christmas Eve 고양 출장마사지 2021
Posting Komentar